Danau Toba: Kota Berkat di Atas Bukit
JAKARTA, Pantekostapos.com — Sebuah organisasi masyarakat Batak di Jakarta bernama Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) memiliki visi: Menjadikan Kawasan Danau Toba sebagai Kota Berkat di Atas Bukit. Visi tersebut bukan sekadar dilatarbelakangi bahwa Kawasan Danau Toba adalah kawasan danau nan indah tiada taranya di dunia, tetapi sebagai ungkapan syukurbangso Batak kepada Sang Pencipta atas anugerah-Nya yang begitu indah diberikan.
Dalam memandang Danau Toba, orang Batak memiliki filosofi tersendiri, yaitu: Tao Toba nauli, aek natio, mual hangoluan (artinya: Danau Toba nan indah, airnya jernih, sumber air kehidupan). Wajar saja filosofi tersebut dimiliki masyarakat Batak yang tinggal di Kawasan Danau Toba. Alasan pertama karena Danau Toba memang sungguh indah dan mempesona, sehingga bagi kita yang pertama kali mengunjungi Danau Toba akan bergumam: wow keren!
Alasan kedua karena sejak awal Danau Toba ada, air danau itu dapat langsung diminum. Ya, air Danau Toba dapat diminum langsung tanpa harus dimasak karena airnya luar biasa jernih. Menurut ahli limnologi (yang suka mikirin danau, sungai, waduk, dan rawa-rawa) mengatakan bahwa Danau Toba termasuk danau oligiotropik. Salah satu karakteristik danau oligiotropik adalah airnya jernih.
Sayang, saat ini sejak tulisan ini dipublikasikan (20/9/2018), Danau Toba makin sekarat karena sudah tergolong danau tercemar. Cukup banyak orang tutup mata alias tidak mau tahu atau kata orang Betawi, emang gue pikirin, ketika mengetahui kondisi Danau Toba. Salah satu organisasi masyarakat Batak yang sangat peduli pada kondisi Danau Toba adalah YPDT. Karena itu, YPDT sudah mencanangkan Gerakan Cinta Danau Toba (GCDT). Gerakan inilah yang terus disuarakan YPDT agar tercapai visinya. (#boy)