Hari Kedua Mubes GPdI, Pendukung Menunggu Sesi Pemilihan Ketum “Jantung Berdebar”

0
Jakarta,Pantekostapos.com,-Hari kedua (16/03/2022) Musyawarah Besar (Mubes) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang berlangsung di salah satu hotel bintang 5 di Kawasan, Kemayoran, Jakarta Pusat, memasuki masa tegang dan membuat jantung berdebar – debar.
Pasalnya dihari kedua ini, aka nada sesi pemilihan Ketua Umum (Ketum) GPdI, periode 2022 – 2027.  Masyarakat GPdI banyak yang datang ke hotel hanya untuk menyaksikan perjalanan pemilihan Ketum GPdI secara langsung.
Sambil menunggu sesi tersebut, para pendukung ramai, baik memberikan pernyataan dukungan ataupun pembelaan. Diantaranya, seorang yang disebut – sebut pengusaha berinisial TT berbincang kepada rekan – rekannya, dengan mengungkapkan rasa simpatinya kepada petahana, dengan beberapa alasan dan catatan, diantaranya, mendukung karena melihat petahana bertempat tinggal di Jakarta.
“Kantor GPdI itu ada di Jakarta, ada lebih baiknya kalau pemimpinnya berdomisili di Jakarta. Sebab kalau Ketumnya tidak berdomisili di Jakarta maka akan banyak pengeluaran MP hanya untuk biaya perjalanan Ketum dari tempat tinggalnya ke Jakarta,”katanya.
Ditambahkan TT, apa yang dikatakannya bukanlah untuk memojokkan salah satu Caketum tetapi itu memang rasionalnya. “Itu pikiran rasioal, dan bila itu yang terjadi maka jumlahkan saja biaya perjalanan satu tahun Ketum dari tempat tinggalnya ke kantor yang ada di Jakarta. Padahal kalau uangnya itu dipakai untuk gembala – gembala di pedesaan, dapat membantu banyak,”terang TT.
Bersamaan dengan itu TT menyadari bahwa petahana saat ini sedang disorot cara kerjanya, soal one man show. Juga selama petahana memimpin di sorotnya hanya segelintir orang yang bekerja dan sisa dari pengurus tidak dilibatkan.
“Soal one man show itu memang juga di sorot, tetapi hal itu karena kondisi – kondisi tertentu. Sedangkan hanya segelintir orang yang bekerja, padahal Majelis Pusat ada begitu banyak orang, itu juga karena situasi, diantaranya Covid-19,”paparnya.
Diakhir, TT menegaskan bila memang petahana diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memimpin GPdI, hal – hal yang menjadi sorotan harus diperhatikan dan diperbaiki, demi GPdI lebih baik.
Ditengah penyampaiannya, TT lebih banyak berbicara tentang konstilasi “politik’ GPdI di Sulawesi Utara, dimana dirinya sangat “menyangi” petahana karena adalah gembalanya. Bentuk rasa sayangnya, ia berharap, juga dapat disebut meminta untuk supaya petahana (Ketua MD Sulut) tidak maju lagi di bulan Juni 2022.
“Saya senang sekali dengan Ibu. Kita semua sudah tahu ibu itu usianya…,tentu adalah lebih baik tidak mengurus banyak pekerjaan, urusi saja jemaat,”tegasnya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *