IBADAH PUNCAK HARI PENTAKOSTA DI GPdI KARMEL RATATOTOK: SUKACITA, URAPAN & PESAN PENUH MAKNA

0
Von 1

PENDETA BERTY MOTULO-KRISEN & ISTRI ,BERSAMA PENDETA YVONE INDRIA AWUY-LANTU, KETUA MD-GPdI SULUT

Diliput Pers Panpos: Maxi Tuahouns

Pendeta Mecky Lengkey

Ratatotok, Minahasa Tenggara, PANTEKOSTA POS, 19 Mei 2023 – Hari Pentakosta selalu menjadi momen yang sangat dinantikan oleh jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI). Tahun ini, GPdI Karmel di Ratatotok merayakan ibadah puncak dengan penuh sukacita dan urapan Roh Kudus. Dipimpin oleh Gembala Sidang Pendeta Dr. Berty Leonard Wotulo, ibadah ini menghadirkan Pendeta Mecky Lengkey dari GPdI Sukacita, Bandung, Jawa Barat sebagai pembicara tamu. Dengan tema khotbah “Jaga Api Agar Tetap Menyala”, Pendeta Mecky Lengkey memberikan pesan yang mendalam dan menyentuh hati jemaat, mengutip ayat dari 1 Tesalonika 5:19, “Janganlah padamkan Roh.” 

Persiapan Menyambut Ibadah Pentakosta

Toni Lasut, Ketua Pelprup Ratatotok, Wakil Ketua DPRD Mitra, Ketua Panitia Ibadah Paskah Sekab Mitra Tombatu

Persiapan untuk ibadah Hari Pentakosta di GPdI Karmel sudah dimulai jauh-jauh hari. Majelis gereja dan panitia yang dikoordinir oleh Pendeta Dr. Berty Leonard Wotulo bekerja keras untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar. Dekorasi gereja dibuat sedemikian rupa untuk mencerminkan semangat Pentakosta, dengan warna-warna cerah yang melambangkan api Roh Kudus. Jemaat pun diajak untuk mempersiapkan hati mereka melalui doa 10 Malam dan Puasa agar dapat menerima lawatan Tuhan secara maksimal. 

Ibadah Dimulai dengan Pujian dan Penyembahan

Pagi hari 19 Mei 2023, suasana di GPdI Karmel sudah dipenuhi oleh jemaat yang datang dengan penuh antusias. Ibadah dimulai tepat pukul 09.00 dengan pujian dan penyembahan yang dipimpin oleh tim musik GPdI Karmel. Lagu-lagu rohani yang mengiringi ibadah pagi itu berhasil membawa jemaat masuk ke dalam hadirat Tuhan. Setiap bait lagu yang dinyanyikan menggema dengan penuh semangat, membawa atmosfer yang penuh kekhusyukan dan sukacita. 

Gembala Sidang, Pendeta Berty Motulo menyambut penuh Sukacita Ibadah Hari Pentakosta

Setelah sesi pujian dan penyembahan, Pendeta Dr. Berty Leonard Wotulo mengambil alih mimbar untuk memberikan informasi  pelayanan tamu dari Jawa Barat. Beliau menyampaikan rasa syukur atas kesempatan merayakan Hari Pentakosta dan mengundang jemaat untuk membuka hati mereka untuk menerima firman Tuhan. Pendeta Wotulo juga menyambut Pendeta Mecky Lengkey dan mengucapkan terima kasih atas kesediaannya untuk menyampaikan khotbah dalam ibadah puncak ini. 

Khotbah oleh Pendeta Mecky Lengkey

Dengan penuh sukacita, Pendeta Mecky Lengkey naik ke mimbar dan mulai menyampaikan khotbahnya. Tema “Jaga Api Agar Tetap Menyala” menjadi pusat dari pesan yang disampaikan. Beliau mengutip ayat dari 1 Tesalonika 5:19, “Janganlah padamkan Roh”, sebagai landasan utama khotbahnya. Pendeta Mecky mengajak jemaat untuk merenungkan tiga elemen penting yang harus dijaga dalam kehidupan rohani mereka: air, angin, dan debu. 

  1. Air: Berkat dari Tuhan

Pendeta Mecky menjelaskan bahwa air adalah elemen vital dalam kehidupan sehari-hari yang melambangkan berkat dari Tuhan. Air merupakan kebutuhan dasar yang sangat penting bagi manusia untuk bertahan hidup. Begitu pula dalam kehidupan rohani, berkat Tuhan adalah hal yang esensial. “Kita harus selalu bersyukur atas setiap berkat yang Tuhan berikan dan menyadari bahwa segala sesuatu yang baik datang dari-Nya,” ujarnya. Beliau mengingatkan jemaat bahwa menjaga hubungan yang baik dengan Tuhan adalah kunci untuk menerima aliran berkat yang tiada henti. 

  1. Angin: Masalah dalam Kehidupan Kristen

Selanjutnya, Pendeta Mecky membahas tentang angin, yang melambangkan masalah atau tantangan dalam kehidupan orang Kristen. Beliau mengutip beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa angin seringkali digunakan sebagai simbol dari ujian dan cobaan. “Apapun angin rebut melanda hidup kita, kalau kita berjalan bersama Tuhan, maka segala sesuatu yang terkait masalah dapat terselesaikan,” tegasnya. Dengan penuh keyakinan, beliau mengajak jemaat untuk tetap teguh dalam iman, percaya bahwa Tuhan selalu hadir dalam setiap badai kehidupan dan akan memberikan jalan keluar. 

  1. Debu: Godaan Duniawi

Poin ketiga yang disampaikan oleh Pendeta Mecky adalah debu, yang melambangkan godaan duniawi dan kotoran yang bisa merusak kehidupan rohani. “Debu ini berbicara tentang keinginan duniawi yang menyangkut dengan keinginan mata yang bisa merusak kehidupan rohani kita,” jelasnya. Beliau mengingatkan jemaat untuk selalu menjaga hati dan pikiran dari hal-hal yang dapat mengganggu hubungan mereka dengan Tuhan. Dengan menjauhi godaan duniawi, api Roh Kudus dalam diri setiap jemaat akan tetap menyala. 

Respons Jemaat dan Doa Penutup

Setelah mendengarkan khotbah yang penuh inspirasi tersebut, jemaat terlihat sangat tersentuh. Banyak dari mereka yang meneteskan air mata saat merenungkan pesan yang disampaikan. Ibadah dilanjutkan dengan doa syafaat, di mana Pendeta Mecky Lengkey bersama Pendeta Dr. Berty Leonard Wotulo mendoakan setiap jemaat agar mereka terus dikuatkan dan diberkati. Doa-doa yang dinaikkan menyentuh hati setiap orang yang hadir, membawa mereka lebih dekat kepada Tuhan.

Usai ibadah, wartawan Pantekosta Pos berkesempatan untuk berbincang dengan beberapa jemaat. Mereka berbagi pengalaman rohani dan berkat yang mereka rasakan selama ibadah berlangsung. Salah satu jemaat, Tonny Henrik Lasut mengatakan, “Saya merasa sangat diberkati dengan khotbah hari ini. Pesan tentang menjaga api Roh Kudus tetap menyala benar-benar menyentuh hati saya. Saya akan berusaha lebih keras untuk menjaga hubungan saya dengan Tuhan dan menjauhi godaan duniawi.”

SSeorang jemaat lainnya, mengungkapkan, “Masalah-masalah dalam hidup saya sering kali membuat saya putus asa. Namun, setelah mendengar khotbah tentang angin, saya merasa lebih kuat dan percaya bahwa Tuhan akan memberikan saya jalan keluar. Ibadah ini benar-benar memberi saya harapan baru.”

Refleksi Pribadi Jemaat

Berbagai kesaksian dari jemaat GPdI Karmel memperlihatkan bagaimana pesan yang disampaikan oleh Pendeta Mecky Lengkey memberikan dampak yang signifikan dalam kehidupan mereka. Para jemaat merasa dikuatkan dan diberkati, serta mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pentingnya menjaga api Roh Kudus tetap menyala. Mereka menyadari bahwa kehidupan rohani membutuhkan perhatian dan usaha yang terus-menerus untuk tetap kuat menghadapi berbagai tantangan dan godaan duniawi.

Penutupan Ibadah dan Ucapan Terima Kasih

Ibadah puncak Hari Pentakosta di GPdI Karmel Ratatotok ditutup dengan penuh sukacita. Jemaat pulang dengan hati yang penuh berkat dan semangat baru untuk menjaga api Roh Kudus tetap menyala dalam kehidupan mereka. Pendeta Dr. Berty Leonard Wotulo mengucapkan terima kasih kepada Pendeta Mecky Lengkey yang telah memberikan khotbah yang sangat bermakna dan menginspirasi. Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh majelis gereja dan panitia yang telah bekerja keras untuk menyukseskan ibadah ini. 

Refleksi dan Aplikasi

Melalui khotbah Pendeta Mecky Lengkey, kita diingatkan akan pentingnya menjaga api Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari. Tiga hal yang disampaikan – air sebagai berkat, angin sebagai masalah, dan debu sebagai godaan – memberikan gambaran yang jelas tentang tantangan dan bagaimana kita harus menghadapinya. Mari kita terus memelihara hubungan dengan Tuhan, percaya bahwa Dia selalu menyertai kita dalam setiap badai kehidupan, dan menjaga hati kita dari godaan duniawi.

Dengan semangat yang diperoleh dari ibadah ini, jemaat GPdI Karmel Ratatotok diharapkan dapat terus bertumbuh dalam iman dan menjadi saksi Kristus yang setia di tengah dunia. Wartawan Pantekosta Pos melaporkan bahwa ibadah ini merupakan salah satu momen yang akan selalu dikenang oleh jemaat karena dampak rohani yang begitu mendalam.

Membangun Komunitas yang Kuat

Jemaat GPdI Karmel Ratatotok
Jemaat GPdI Karmel Ratatotok

Salah satu hal yang paling berkesan dari ibadah ini adalah kebersamaan dan kekompakan jemaat GPdI Karmel. Mereka tidak hanya datang untuk beribadah, tetapi juga untuk saling mendukung dan memperkuat satu sama lain. Pendeta Dr. Berty Leonard Wotulo dan majelis gereja telah berhasil membangun sebuah komunitas yang solid dan penuh kasih, di mana setiap jemaat merasa diterima dan dihargai.

 

 

 

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *