IBADAH SYUKUR JEMAAT GPdI EL-SHADAI KLABAT DALAM ACARA HUT PERNIKAHAN KE-50 PENDETA DR. EDDY TALUMANTAK, M.Th., M.Min-PENDETA MUDA YANSYE PIRI, S.Th

0
Kika: Pdt. Eddy Talumantak dan Istri, Ketua MD GPdI Sulut, Pdt. Yvone Awuy Lantu

DIRILIS WARTAWAN PANTEKOSTA POS: MAXIE TUAHOUNS

Klabat, Dimembe, Minut, Sulut, PANTEKOSTA POS—29 Juni 2024, menjadi sebuah catatan histori, ibadah hut dan perayaan sederhana namun penuh makna digelar untuk memperingati 50 tahun PENDETA DR. EDDY TALUMANTAK, M.Th., M.Min dan PENDETA MUDA YANSYE PIRI, S.Th. Acara ibadah syukur ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk seorang hamba Tuhan dari Kanada, Pdt. Steven Sos, serta Ketua MD-GPdI Sulut, Pdt. Yvonne Indria Awuy-Lantu, dan para hamba Tuhan GPdI Sulut.

Acara dimulai dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pdt. Steven Sos, yang diberi kepercayaan oleh Ketua MD GPdI Sulut untuk menyampaikan Firman Tuhan. Dalam khotbahnya, Pdt. Steven Sos menyampaikan rasa syukurnya bisa bertemu dengan Pdt. Eddy Talumantak di momen yang istimewa ini. “Saya sangat senang sekali bertemu dengan Pendeta Eddy Talumantak yang boleh sampai di usia pernikahan yang ke-50,” ungkapnya.

Pdt. Steven Sos juga memotivasi keluarga Pdt. Eddy Talumantak untuk terus bersemangat dalam melayani, menginjil, dan menggembalakan jemaat Tuhan. Ia berharap agar keluarga Pdt. Eddy Talumantak, termasuk istri, anak-anak, menantu-menantu, dan cucu-cucu, selalu menikmati sukacita, damai sejahtera, dan kebahagiaan dalam Tuhan Yesus Kristus.

Setelah khotbah Pdt. Steven Sos, acara dilanjutkan dengan sesi doa dan penyalaan lilin diatas kue HUT ke-50, yang dipimpin oleh Ketua MD-GPdI Sulut, Pdt. Yvonne Indria Awuy-Lantu yang bermakna dan menjadi inspirasi serta mengharukan untuk acara HUT pernikahan ke-50 Pdt. Eddy Talumantak.

Pernikahan Pdt. Eddy Talumantak dan istrinya dilakukan secara gereja pada tanggal 27 Juni 1970. Sekilas tentang perjalanan hidup dan pelayanan Pdt. Eddy Talumantak, beliau pernah menempuh pendidikan di Sekolah Alkitab GPdI Airmadidi, Angkatan 25 Tahun 1972 dan Angkatan 26 di tahun 1976. Beliau telah menjadi gembala sidang GPdI sejak tahun 1972-2006 di GPdI Kokole Likupang, dan sejak tahun 2006-2024 dipindahkan oleh MD-GPdI Sulut menjadi gembala sidang di GPdI Elshadai Klabat, Dimembe Minahasa Utara, Sulut (GPdI Wilayah 32 Tatelu). Patut diberikan apresiasi atas lama pelayanan penggembalaan yang sudah mencapai 52 tahun.

Pdt. Eddy Talumantak memiliki motto hidup dan ayat emas Alkitab, yaitu 1 Petrus 1:13, “Siapkan akal budi, letakkan seluruh pengharapanmu”. Dalam acara HUT pernikahannya yang ke-50, beliau menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan Yesus Kristus. “Semua hanya karena anugerah, bisa sampai di usia pernikahan yang ke-50. Saya terus berdoa dan meminta kepada Tuhan di sisa hidup ini untuk terus diberi semangat dan kekuatan baru dalam menggembalakan jemaat Tuhan di GPdI Klabat, dan juga dalam menginjil dimanapun Tuhan menyuruh,” ungkap Pdt. Eddy Talumantak.

Beliau juga mengenang tantangan dan rintangan dalam pelayanan, termasuk masa-masa awal yang sulit ketika kehabisan uang. Namun, Tuhan selalu memelihara dan menyediakan. “Meskipun banyak tantangan dan rintangan dalam melayani Tuhan, namun Tuhan baik dan selalu memelihara dan menyediakan,” tambahnya.

Pdt. Eddy Talumantak telah menempuh pendidikan S3 dan meraih gelar Doktoral dan S2, Master Teologi di Sekolah Tinggi Teologi. Beliau dan istrinya dikaruniai empat orang anak, yang semuanya sudah berkeluarga. Keberhasilan dalam pelayanan dan kehidupan keluarga Pdt. Eddy Talumantak menjadi inspirasi bagi banyak orang yang hadir di acara tersebut.

Kesetiaan dan Ketekunan dalam Pelayanan
Perayaan 50 tahun pernikahan Pdt. Eddy Talumantak dan istrinya bukan hanya sekadar peringatan hari jadi, tetapi juga merupakan refleksi dari perjalanan panjang pelayanan mereka yang penuh dedikasi dan kesetiaan. Pdt. Eddy Talumantak telah melalui berbagai tantangan dan rintangan dalam pelayanannya, namun tetap setia dan tekun dalam menggembalakan jemaat dan menginjil.

Sejak menempuh pendidikan di Sekolah Alkitab GPdI Airmadidi, beliau sudah menunjukkan komitmen yang kuat dalam pelayanan. Pendidikan di sekolah Alkitab tersebut bukanlah hal yang mudah, namun Pdt. Eddy Talumantak berhasil menyelesaikannya dengan baik dan memulai pelayanan sebagai gembala sidang di GPdI Kokole Likupang. Di sana, beliau melayani dari tahun 1972 hingga 2006, sebelum akhirnya dipindahkan ke GPdI Elshadai Klabat 2006 sampai sekarang.

Selama bertahun-tahun, Pdt. Eddy Talumantak tidak hanya melayani jemaat dengan sepenuh hati, tetapi juga terus mengembangkan dirinya dengan menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Gelar doktoral yang diraihnya dari Sekolah Tinggi Teologi menunjukkan tekadnya untuk terus belajar dan memperdalam pemahaman teologisnya.

Tantangan dalam Pelayanan
Pelayanan tidak selalu berjalan mulus. Pdt. Eddy Talumantak mengakui bahwa masa-masa awal pelayanannya penuh dengan tantangan, termasuk kesulitan finansial. Ada masa-masa ketika beliau dan keluarganya kehabisan uang, namun Tuhan selalu memelihara dan menyediakan kebutuhan mereka. Ini adalah salah satu dari banyak bukti nyata penyertaan Tuhan dalam kehidupan dan pelayanan mereka.

Pdt. Eddy Talumantak berbagi bahwa tantangan dan rintangan yang dihadapinya justru memperkuat imannya. Setiap kesulitan yang dihadapi menjadi kesempatan untuk melihat kuasa dan kasih Tuhan yang bekerja dalam hidupnya. Pengalaman-pengalaman ini juga menjadi bahan kesaksian yang menguatkan iman jemaat yang dilayaninya.

Dukungan Keluarga
Tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan Pdt. Eddy Talumantak dalam pelayanan juga didukung oleh keluarganya. Istrinya, yang setia mendampingi selama 50 tahun pernikahan mereka, memainkan peran penting dalam mendukung pelayanan suaminya. Bersama-sama, mereka membangun keluarga yang kuat dalam iman dan pelayanan.

Keempat anak mereka, yang semuanya sudah berkeluarga, juga menjadi bagian dari kesaksian hidup Pdt. Eddy Talumantak. Mereka dibesarkan dalam lingkungan yang penuh dengan nilai-nilai Kristiani dan teladan pelayanan yang kuat. Hal ini tidak hanya membawa kebahagiaan bagi Pdt. Eddy Talumantak dan istrinya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Refleksi dan Harapan
Perayaan 50 tahun pernikahan ini juga menjadi momen refleksi bagi Pdt. Eddy Talumantak. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukurnya kepada Tuhan atas segala penyertaan dan berkat yang diberikan. “Semua hanya karena anugerah,” kata beliau. Ucapan ini menggambarkan kerendahan hati dan pengakuan bahwa segala sesuatu yang dicapai adalah karena kemurahan Tuhan.

Pdt. Eddy Talumantak juga berbicara tentang harapan-harapannya di masa mendatang. Beliau berharap dapat terus melayani dengan semangat yang sama dan bahkan lebih besar. Beliau juga berharap agar generasi berikutnya, termasuk anak-anak dan cucu-cucunya, dapat melanjutkan pelayanan dengan semangat dan dedikasi yang sama.

Inspirasi bagi Jemaat
Kehadiran Pdt. Steven Sos dalam perayaan ini memberikan warna tersendiri. Sebagai seorang hamba Tuhan dari Kanada, kehadirannya menunjukkan bahwa pelayanan Pdt. Eddy Talumantak tidak hanya berdampak di tingkat lokal, tetapi juga diakui secara internasional. Khotbah dan motivasi yang disampaikan oleh Pdt. Steven Sos memberikan semangat baru bagi keluarga Pdt. Eddy Talumantak dan jemaat yang hadir.

Pdt. Steven Sos memuji kesetiaan dan ketekunan Pdt. Eddy Talumantak dalam melayani. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga semangat dan tetap berfokus pada panggilan Tuhan, meskipun menghadapi berbagai tantangan. Kata-kata Pdt. Steven Sos menjadi penguatan bagi banyak orang yang hadir, mengingatkan mereka akan pentingnya kesetiaan dan dedikasi dalam pelayanan.

Acara perayaan 50 tahun pernikahan Pdt. Eddy Talumantak dan istrinya diakhiri dengan doa penutup yang dipimpin oleh Pdt. Yvonne Indria Awuy-Lantu. Doa ini bukan hanya untuk mengakhiri acara, tetapi juga sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat-Nya dalam kehidupan dan pelayanan Pdt. Eddy Talumantak. Doa ini juga mencakup permohonan agar Tuhan terus memberikan kekuatan, kesehatan, dan semangat bagi Pdt. Eddy Talumantak dan keluarganya dalam melanjutkan pelayanan mereka.

Perayaan ini meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. Ini adalah momen yang tidak hanya merayakan kesetiaan dalam pernikahan, tetapi juga kesetiaan dalam pelayanan. Kisah hidup Pdt. Eddy Talumantak menjadi inspirasi dan teladan bagi banyak orang, mengingatkan mereka akan pentingnya hidup yang didedikasikan untuk melayani Tuhan dan sesama.

Dalam perjalanan pulang, banyak jemaat yang masih teringat akan kata-kata Pdt. Steven Sos dan refleksi dari Pdt. Eddy Talumantak. Mereka pulang dengan hati yang penuh dengan sukacita dan semangat baru untuk melanjutkan panggilan mereka masing-masing. Perayaan ini menjadi bukti bahwa kesetiaan dan ketekunan dalam pelayanan tidak pernah sia-sia, dan selalu ada berkat yang melimpah dari Tuhan bagi mereka yang setia menjalani panggilan-Nya.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *