KABAR SUKACITA DI HARI BERSEJARAH: PERAYAAN 25 TAHUN PERNIKAHAN KELUARGA PENDETA JERRY W LEMPOY & PELAYANAN GPdI “EL-SHADDAI” TONSAWANG

0

Keluarga Pendeta Jerry W Lempoy-Pesik

DIRILIS PERS PANTEKOSTA POS: CHEMUEL WATULINGAS-MAXIE TUAHOUNS

Tonsawang, Tombatu, Mitra, Senin, 24 Mei 2024, PANTEKOSTA POS— menjadi hari yang penuh sukacita dan kegembiraan bagi keluarga Pendeta Jerry W. Lempoy, SH, bersama istri tercinta, Pendeta Muda Mercy Pesik, S.Th. Hari ini, mereka merayakan 25 tahun pernikahan yang penuh berkat dan perjalanan spiritual yang luar biasa sejak menikah pada tanggal 27 Mei 1999. Syukuran HUT pernikahan ini dilaksanakan secara sederhana namun khidmat bersama jemaat GPdI “El-Shaddai” Tonsawang Tombatu, Minahasa Tenggara.

Kebahagiaan Bersama Jemaat

Acara syukuran ini dihadiri oleh seluruh jemaat GPdI “El-Shaddai” yang dengan antusias menyambut perayaan ini. Momen ini tidak hanya menandai perjalanan 25 tahun pernikahan Pendeta Jerry dan Mercy, tetapi juga menjadi saksi atas pertumbuhan dan perkembangan jemaat yang mereka layani dengan penuh dedikasi. Keluarga Pendeta Jerry W. Lempoy dikaruniai empat orang anak, yaitu Efraim Lempoy, SPd, Eben Haedar Lempoy (Hamba Tuhan), Eirene Lempoy (Hamba Tuhan), dan Elshaday Lempoy.

Dalam kesempatan ini, kebahagiaan keluarga Lempoy bertambah dengan kelulusan anak-anak mereka, baik dari perguruan tinggi sekuler maupun dari Sekolah Alkitab GPdI. Hal ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan doa yang terus-menerus dilakukan oleh keluarga ini dalam mendidik anak-anak mereka untuk menjadi pribadi yang beriman dan berpendidikan. 

Perjalanan Pelayanan Pendeta Jerry W. Lempoy

Pendeta Jerry W. Lempoy merupakan alumni dari Sekolah Alkitab GPdI Palembang. Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia memulai pelayanan di Sawahlunto, Sumatra Barat selama satu tahun sebelum pindah ke Kotamobagu. Di Kotamobagu, ia melayani selama lima tahun dan membuka pelayanan di kompleks perumahan. Kemudian, ia pindah ke Desa Tonsawang dan memulai pelayanan baru yang awalnya hanya terdiri dari tujuh kepala keluarga dengan 25 jiwa. Berkat kegigihan dan bimbingan Tuhan, pelayanan ini berkembang pesat hingga saat ini menjadi 48 kepala keluarga dengan 156 jiwa.

Pelayanan GPdI “El-Shaddai” Tonsawang Tombatu terus berkembang di bawah kepemimpinan Pendeta Jerry. Dengan kemurahan Tuhan, jemaat kini memiliki gedung gereja permanen berukuran 10 x 20 meter lengkap dengan pastori, yang sudah ditabiskan. Pencapaian ini merupakan bukti nyata dari berkat Tuhan yang melimpah dalam kehidupan dan pelayanan keluarga Lempoy.

Kehidupan Keluarga yang Penuh Berkat

Selama 25 tahun pernikahan mereka, Pendeta Jerry dan Mercy telah melalui berbagai tantangan dan ujian, namun tetap teguh dalam iman dan pelayanan mereka. Mereka memulai dari titik nol dan melalui perjalanan yang penuh liku-liku. Namun, berkat ketekunan dan doa, Tuhan melakukan perkara-perkara luar biasa dalam hidup mereka. Semua anak mereka berhasil menyelesaikan pendidikan, baik di bidang sekuler maupun sebagai hamba Tuhan.

Pendeta Jerry W. Lempoy kini dipercaya sebagai Sekretaris Penginjilan GPdI Komisariat Mitra dan Sekretaris Wilayah 82, GPdI -Tombatu, Minahasa Tenggara, Sulut. Tanggung jawab ini menunjukkan pengakuan atas dedikasi dan kapabilitasnya dalam memimpin dan mengembangkan pelayanan di wilayah tersebut.

Refleksi dan Harapan di Usia Pernikahan ke-25

Dalam refleksi singkatnya, Pendeta Jerry menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang telah menyertai perjalanan hidup dan pelayanan keluarganya. “Kami merasa sangat diberkati. Tuhan telah memberikan kami kekuatan dan ketabahan untuk menjalani semua tantangan. Anak-anak kami adalah bukti kasih dan kemurahan Tuhan. Kami berharap, dengan rahmat-Nya, kami bisa terus melayani dengan setia dan membawa lebih banyak jiwa kepada-Nya,” ujar Pendeta Jerry dengan penuh rasa syukur.

Mercy, istrinya, juga menyampaikan kebahagiaannya. “Kami bersyukur atas setiap berkat yang Tuhan berikan. 25 tahun pernikahan ini adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran berharga. Kami belajar untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Melihat anak-anak kami tumbuh dan berhasil adalah anugerah terbesar bagi kami.”

Perayaan yang Sederhana namun Penuh Makna

Acara syukuran HUT pernikahan ini diadakan dengan sederhana namun penuh makna. Diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pendeta Jerry sendiri, acara ini diisi dengan puji-pujian, doa bersama, dan penyampaian firman Tuhan yang menguatkan dan menginspirasi jemaat. Selain itu, beberapa anggota jemaat memberikan kesaksian tentang bagaimana pelayanan keluarga Pendeta Jerry telah memberkati hidup mereka.

Setelah ibadah, acara dilanjutkan dengan makan bersama yang disiapkan oleh jemaat. Dalam suasana kekeluargaan, jemaat saling berbagi cerita dan kebahagiaan. Beberapa anak-anak jemaat juga menampilkan tarian dan nyanyian sebagai bentuk penghargaan dan rasa syukur mereka kepada keluarga Pendeta Jerry.

Keberlanjutan Pelayanan di GPdI “El-Shaddai” Tonsawang

Melihat kembali perjalanan 11 tahun pelayanan di GPdI “El-Shaddai” Tonsawang, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak tantangan yang dihadapi. Namun, dengan iman dan keteguhan, Pendeta Jerry dan keluarganya mampu membangun komunitas yang kuat dan berkomitmen pada pelayanan Tuhan.

Saat ini, gereja tersebut tidak hanya menjadi tempat beribadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan bagi jemaat. Beberapa program yang dijalankan meliputi kelas pendidikan Alkitab, bimbingan belajar untuk anak-anak sekolah, serta kegiatan sosial seperti bantuan bagi keluarga kurang mampu.

Pendeta Jerry mengungkapkan harapannya untuk masa depan pelayanan di GPdI “El-Shaddai”. “Kami berharap gereja ini bisa terus menjadi berkat bagi banyak orang. Kami ingin menjangkau lebih banyak jiwa dan membawa mereka mengenal kasih Tuhan. Dengan dukungan jemaat dan tentunya pertolongan Tuhan, kami yakin bisa mewujudkan visi ini,” ujarnya dengan semangat.

Perayaan 25 tahun pernikahan Pendeta Jerry W. Lempoy dan Pendeta Muda Mercy Pesik merupakan momen berharga yang menandai perjalanan penuh berkat dan kesetiaan dalam pelayanan. Dengan dukungan jemaat GPdI “El-Shaddai” Tosawang, keluarga ini telah memberikan teladan tentang bagaimana iman dan ketekunan dapat membawa berkat yang melimpah.

Acara syukuran yang sederhana namun bermakna ini mencerminkan rasa syukur yang mendalam atas segala berkat yang telah mereka terima. Dengan semangat yang tak pernah pudar, Pendeta Jerry dan keluarganya siap untuk melanjutkan pelayanan mereka, membawa lebih banyak jiwa kepada Tuhan, dan menjadi berkat bagi komunitas mereka.

Semoga perjalanan pelayanan ini terus diberkati Tuhan, dan GPdI “El-Shaddai” Tosawang Tombatu semakin berkembang dalam iman dan kasih. Selamat ulang tahun pernikahan yang ke-25, Pendeta Jerry W. Lempoy dan Pendeta Muda Mercy Pesik. Tuhan memberkati pelayanan Anda selalu.

Kotbah Pdt. Dr. Berty L Motulo, M.A., M.Th, Wakil Sekretaris MD-GPdI Sulut, Ketua Family Of Levi

Kehadiran Allah di Dalam Keluarga: Refleksi dari Imamat 26:11-12

Kitab Imamat merupakan bagian dari Taurat yang banyak berisi peraturan dan ketentuan yang diberikan oleh Allah melalui Musa. Peraturan-peraturan ini bukan dimaksudkan untuk memberatkan umat, tetapi untuk menunjukkan standar kekudusan dan mengajar mereka tentang dosa serta konsekuensinya. Dalam konteks ini, Imamat 26:11-12 memberikan gambaran yang indah tentang kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

Ayat Imamat 26:11-12 berbunyi:

“Aku akan menempatkan tempat kudus-Ku di tengah-tengahmu, dan jiwaku tidak akan membenci kamu. Aku akan berjalan di tengah-tengahmu dan menjadi Allahmu, dan kamu akan menjadi umat-Ku.”

Ayat-ayat ini menekankan beberapa hal penting:

  1. Tempat Kudus sebagai Tanda Kehadiran Allah: Allah berjanji untuk menempatkan tempat kudus-Nya di tengah-tengah umat-Nya. Dalam sejarah Israel, kemah pertemuan (Tabernakel) menjadi simbol fisik kehadiran Allah. Kemah pertemuan ini menunjukkan bahwa Allah ingin membangun relasi yang erat dengan umat-Nya, menjadi pusat kehidupan mereka.
  2. Kehadiran yang Permanen dan Relasional: Allah berjanji untuk tidak hanya berdiam secara sementara, tetapi secara permanen bersama umat-Nya. Hal ini menekankan bahwa Allah tidak jauh atau terpisah, tetapi dekat dan berinteraksi langsung dengan kehidupan sehari-hari mereka.
  3. Hubungan yang Penuh Kasih dan Penerimaan: Allah menyatakan bahwa jiwa-Nya tidak akan membenci umat-Nya. Ini menunjukkan sikap kasih dan penerimaan, di mana Allah ingin memelihara hubungan yang penuh kasih dengan mereka. Kehadiran Allah membawa damai sejahtera dan bukan ketakutan atau penolakan.
  4. Identitas Sebagai Umat Allah: Dengan kehadiran Allah di tengah-tengah mereka, umat Israel memiliki identitas yang kuat sebagai umat Allah. Mereka tidak hanya sekedar kelompok manusia, tetapi orang-orang yang dipilih dan diakui oleh Allah sendiri sebagai milik-Nya.

Kehadiran Allah di Dalam Keluarga Masa Kini

Mengambil pelajaran dari Imamat 26:11-12, kita dapat memahami betapa pentingnya kehadiran Allah dalam keluarga:

  1. Pusat Kehidupan Keluarga: Seperti kemah pertemuan yang menjadi pusat kehidupan rohani Israel, keluarga kristiani masa kini seharusnya menempatkan Allah sebagai pusat kehidupan. Ini dapat diwujudkan melalui doa bersama, pembacaan Alkitab, dan ibadah keluarga.
  2. Relasi yang Erat dengan Allah: Keluarga yang menempatkan Allah di tengah-tengah mereka akan merasakan kehadiran-Nya yang nyata dalam setiap aspek kehidupan. Allah ingin berjalan bersama kita dalam suka dan duka, memberikan hikmat, kekuatan, dan penghiburan.
  3. Kasih dan Penerimaan: Meneladani sikap Allah, keluarga kristiani hendaknya mempraktikkan kasih dan penerimaan tanpa syarat di antara anggotanya. Membangun lingkungan yang penuh kasih akan memperkuat hubungan keluarga dan memperlihatkan kasih Kristus kepada dunia luar.
  4. Identitas sebagai Keluarga Allah: Kehadiran Allah dalam keluarga memberi identitas yang kuat sebagai bagian dari keluarga Allah yang lebih besar. Ini memberi makna dan tujuan yang lebih dalam, serta panggilan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat merasakan kehadiran Allah yang nyata dan membangun keluarga yang kokoh dan harmonis, seperti yang Allah kehendaki dalam Imamat 26:11-12.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *