Ketua GPdI “Teledor” Menikahkan ML dan LT, Buntutnya Rumah Tangga Sering Ribut

0
gambar blur

Bandung,Pantekostapos.com– Prihatin! Itu kata yang tepat diungkapkan ketika mendengar ceritera seorang istri gembala berinisial LT yang pemberkatan pernikahannya dengan gembala berinisial ML dilakukan oleh Ketua Sinode, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI).

Ibu gembala berinisial LT tiba – tiba menghubungi pantekosta pos. Di ujung telepon LT ini bersedia untuk menceriterakan persoalan rumah tangganya dikarenakan sudah dipermalukan anak – anak sambungnya dan suaminya di depan majelis jemaat.

ML adalah seorang hamba Tuhan GPdI di Bandung. Perkenalan ML dan LT berawal dari sebuah jambore Gereja. Lewat waktu yang panjang, perkenalan ML dan LT berlanjut sampai berkomitmen untuk menikah.

Sebelum menikah, LT yang sudah tahu latarbelakang ML, maka LT meminta bukti keseriusan ML untuk memperkenalkannya kepada anak – anak ML dan jemaat dalam pengembalaan ML..

ML yang benar serius ingin menjadikannya istri (ibu gembala) GPdI di Bandung. ML meminta LT dari Ambon untuk berkunjung ke Bandung, untuk diperkenalkan. ML dan LT sepakat tanggal 27 Agustus 2020, untuk dari Ambon ke Bandung, via Bandara Soekarno Hatta.

Pada saat itu LT meminta ML sebagai seorang hamba Tuhan, jangan menjemputnya sendiri—etikanya tidak baik. Permintaan LT itu disetujui oleh ML dengan berjanji akan membawa anaknya sebagai teman—sehingga bila LT tiba maka ML tidak menjemputnya sendiri.

Setibanya di Bandara Soekarno Hatta, LT kaget karena yang nampak hanya ML sendiri. “Mana anaknya?” tanya LT kepada ML. “Oh tidak bisa datang karena…,”kata LT menirukan pernyataan ML.

Apa yang disampaikan ML, diterima dengan tulus oleh LT tanpa curiga karena percaya ML adalah seorang hamba Tuhan dan juga sebagai seorang gembala jemaat. Setelah keluar dari Bandara Soekarno – Hatta, ML bukan membawanya ke Bandung, tetapi ke sebuah hotel yang ada di dekat Bandara Soekarno – Hatta.

“Saya kaget, saya tanya kenapa tidak langsung ke Bandung?”tanya LT. Pada saat itu, ML berkata karena sudah lelah, maka istirahat dulu nanti besoknya baru meluncur ke Bandung. Lagi–lagi LT dengan polos menerima jawaban itu tanpa tahu apa di balik rencana ML kepadanya.

“Ternyata sudah di rancang oleh ML sendiri. ML sudah booking Hotel dekat Bandara Soekarno Hatta. Alsannya capek mau istirahat besok saja baru ke Bandung, dengan polosnya saya iyakan,”tutur LT.

Setelah masuk dalam kamar hotel, ML langsung menuju kamar mandi. Keluar kamar mandi, ML mengajak LT untuk berhubungan badan tetapi ditolak oleh LT. “saya dipaksa sampai tarik menarik karena saya tidak mau. Kata ML, tidak apa – apa kita kan mau nikah jadi tidak apa apa,”ungkap LT.

Sebagai wanita yang tentu tidak lagi dapat menahan keinginan ML, maka hubungan itu tidak terelakkan. Setelah kejadian itu LT merasa marah dan kecewa. “Kejadian yang tidak ada di pikiran saya kalau ini akan terjadi,”ceriteranya.

Saat itu LT hanya bisa pasrah dan berharap semua janji manis ML dapat dibuktikan. Bersamaan dengan itu, dalam emosi LT berkesimpulan saat itu, ML memang pendeta yang tidak baik.

Keesokan harinya, LT diajak ke Bandung, dan berkenalan dengan anak – anaknya. Tapi dibenak LT sudah ingin cepat – cepat pulang ke Ambon, merasa “jijik” dengan dengan hamba Tuhan seperti ML.

“Besoknya saya balik ke Ambon dengan rasa jijik ke ML. Setelah berpisah dengan ML, saya blokir di semua Sosmed yang pertemanan dengan ML karena memang seorang gembala tidak benar, tidak beres, tidak bagus kelakuannya,”

Keputusan LT, tidak diterima oleh ML. Buktinya ML sampai ke Ambon menemui keluarga LT. “ML sampai sujud – sujud minta maaf dihadapan orang tua dan disaksikan anaknya, ML, minta balikan dengan saya. Tetapi saya ambil keputusan untuk kabur ke Toraja, karena saya sudah tidak mau balik dengan ML. Apalagi, mulut ML tidak bagus, menuduh, mengarang ceritera bahwa saya sudah pernah hamil dan menggugurkan kandungan,”kata LT.

Kebohongan ML
Saat LT berada dalam pelarian di Toraja, ML memberikan janji manis kepada orangtua LT, diantaranya, akan membelikan mobil, akan memperbaiki plafon rumah dengan nominal 50.000.000,- dan janji yang lainnya adalah ayah LT akan duduk sebagai pengurus MD, dan akan diberikan setiap bulan dari uang perpuluhan pengembalaan ML sebanyak 30.000.000,- atau 20.000.000,- atau 15.000.000,-.

“Bodoh sekali kalau LT tidak mau jadi dengan saya padahal saya semua ada, penggembalaan ada dan jemaatnya banyak,”kata LT menirukan penyataan yang disampaikan ML kepada kakak LT.

Melihat janji – janji itu, namanya LT masih manusia tergoda juga. Terjadilah pernikahan antara ML dan LT yang diberkati oleh Ketua GPdI. Cincin pernikahan ML dan LT awalnya dikatakan ML adalah pemberian dari pendeta LK, yang adalah gembala di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Tetapi kenyataannya, salah satu jemaat ML mengaku cincin itu diberikannya.

“Saat kami menikah, ML berjanji akan berubah. Tetapi kenyataanya ML tidak sesuai dengan yang dijanjikan dan tidak berubah,”kata LT, bahkan baru satu bulan menikah, cincin pernikahannya sudah diminta untuk dijual, demi membayar angsuran kredit mobil bekas yang dibeli ML.
Membuat LT makin bingung, belum lama menikah, ML tiba – tiba membuat surat wasiat untuk anaknya, isinya “Bahwa Gereja dan Pastori akan jatuh ke tangan anaknya. Saya tidak mengerti apa tujuannya,”.

Sejak itu, ML selalu keluar rumah dari pagi, pulang sore dan pergi lagi, nanti pulang sudah malam. “Sampai saya bersaksi ini saya tidak tahu ML itu kaluar pergi kemana saja. Padahal kami baru menikah dan saya masih muda,”

LT waktu memutuskan menikah dengan ML dengan harapan bisa melayani Tuhan Bersama. Tetapi kenyataanya, ML tidak pernah doa pagi bersama denganya. “ML itu tidak bisa menjadi contoh sebagai suami dan seorang gembala. Mulutnya sering menjelek-jelekkan jemaat dan rekan – rekan gembala (hamba Tuhan),”

Membuat LT tidak betah, persoalan dalam rumah tangga selalu diselesaikan dengan melibatkan majelis Gereja, padahal urusan rumah tangga. Tingkat kebosanan dan kesepian LT, dengan usia yang masih muda, pada 6 Januari 2022, pergi sebuah pusat perbelanjaan bertemu dengan seorang teman laki – lakinya yang dikenalnya lewat aplikasi jodoh.

“Saat pulang ke rumah diantar teman sampai ke rumah. Sampai di rumah, ML melihat saya dan langsung foto serta video. Saat itu ML berkata saya selingkuh (foto dan video yang diambilnya disebarkan ke orang – orang). Pada saat itu saya menyatakan salah dan meminta maaf. Tapi ML tidak bisa menerima, saya diusir,”

Yang menyakitkan kata LT, salah satu anak dari ML mengeluarkan kata – kata kasar kepadanya. “Saya tidak kuat mendengarnya, emosi saya tersulut, tangan saya reflek menampar salah satu anaknya. Saat itu ML ternyata mengambil foto dan foto itu disebarkan ke rekan -rekannya. Saat itu saya di usir,”

LT seorang perempuan muda dan merantau dari Ambon karena menikah dengan ML, harus keluar rumah tanpa uang dan tidak tahu harus kemana. “Puji Tuhan, saya teringat ada keluarga di daerah Cimahi,”kata LT sambil mengungkapkan kejadian itu terjadi pada Kamis 6 Januari 2022.

Pada hari Minggu (9 Januari 2022), LT melihat ada momentum yang dapat digunakan untuk meminta maaf demi mempertahankan rumah tangganya. Pada saat itu LT menghadiri ibadah Minggu di pengembalaan ML.

“Saya datang saat jam ibadah, tujuannya meminta maaf kepada seluruh jemaat dan majelis terutama kepada ML dan anak anak, tetapi kedatangan saya tidak membuahkan hasil. Saya Kembali di usir, di suruh keluar, dan ML yang notabene masih suami saya, juga seorang gembala hanya diam saja (Cerita ini ada video lengkapnya yang saya simpan),”.
Sampai LT bersaksi kepada pantekosta pos, diungkap LT pihak ML tidak ada yang menghubunginya ataupun keluarganya.

ML Cemburu Berlebihan
Sejak perkenalan LT dan ML, diakui oleh ML bahwa ML cemburuan. Berkali – kali ML menuduhnya selingkuh dengan hamba – hamba Tuhan GPdI. “Padahal saya hanya foto bersama dengan banyak orang tetapi setiap ada hamba Tuhan pria yang foto di dekat saya, langsung dikatakan oleh ML saya selingkuh dengannya,”

Begitupun saat LT sudah menikah. Saat melayani pertemuan hamba Tuhan di wilayah pengembalaan ML dan LT, bila LT terlihat melayani hamba Tuhan pria, maka ML langsung menghakimi LT dengan kata – kata “Selingkuh”.

Hamba Tuhan di Bandung, ada beberapa nama yang dituduh selingkuh dengan LT, diantaranya, NW, NP, DR, dan masih ada lagi.

Pantekosta pos telah menghubungi hamba–hamba Tuhan yang diceriterakan oleh LT bahwa dituduh ML sebagai selingkuhan LT. Semua yang dihubungi langsung membantah.

Pernikahan ML dan LT, diungkapkan oleh LT bahwa sejak diberkati oleh Ketua GPdI, dirinya tidak pernah melihat, apalagi memegang surat pernikahan, baik surat pernikahan Gereja dan pernikahan Sipil. (chemuel)

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *