KOMISI DAERAH GPdI KEPULAUAN RIAU GELAR SARAHSEHAN SPEKTAKULER BERTEMA “NOT EASILY BROKEN”
Mokosuli, Ketua KD Wanita Pantekosta MD-GPdI Kepri
Diliput Wartawan Pantekosta Pos: Yuni Winata
Tanjung Pinang, 29 Juli 2025, PANTEKOSTA POS — Komisi Daerah (KD) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Kepulauan Riau (Kepri) menggelar sebuah acara spektakuler bertajuk SARAHSEHAN, yang berlangsung selama tiga hari penuh dari tanggal 29 hingga 31 Juli 2025 di Bintan Beach Hotel, Tanjung Pinang. Kegiatan rohani ini menjadi ajang penguatan, penyegaran, dan pembinaan bagi para pelayan Tuhan, khususnya kaum wanita Pantekosta dari berbagai wilayah pelayanan di Kepri.


Dengan mengusung tema “NOT EASILY BROKEN” yang diambil dari Yesaya 42:3-4, acara ini menyampaikan pesan kuat tentang kasih dan kesetiaan Tuhan yang menopang umat-Nya di tengah keterpurukan dan tekanan hidup. Ayat tersebut berbunyi, “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya…”, menggambarkan pribadi Mesias yang lembut namun penuh kuasa dalam memulihkan.
Acara SARAHSEHAN ini dibuka secara resmi oleh Pendeta Robby Leong, anggota Majelis Daerah GPdI Kepri dari Biro Pembinaan Warga Jemaat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya pertemuan ini untuk mempersatukan hati para pelayan Tuhan dan membekali mereka dengan semangat baru. “Melalui SARAHSEHAN ini kita diingatkan bahwa sekalipun kita mungkin terluka atau rapuh, tetapi dalam kasih Kristus kita tidak akan pernah hancur,” ujarnya.

Panitia menghadirkan tiga orang pembicara utama yang memiliki pengalaman panjang dalam pelayanan, yaitu: 1. Pendeta Liliana Rahardjo, 2. Pendeta Dra. Zuharani, 3. Pdt. Dr. Agustini, M.Th., M.Pd.
Ketiganya secara bergantian menyampaikan materi yang menggugah, mulai dari ketahanan rohani di tengah tekanan pelayanan, peran strategis wanita dalam gereja, hingga bagaimana membangun relasi yang kuat berdasarkan kasih dan iman. Setiap sesi diiringi dengan diskusi, doa, dan refleksi yang membawa pemulihan serta penguatan bagi seluruh peserta.
Menurut Pendeta Frida Manopo Mokosuli, Ketua Komisi Daerah Wanita Pantekosta GPdI Kepri, SARAHSEHAN ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sarana transformasi bagi setiap pelayan wanita. Ia menjelaskan, “Tema ‘Tak Mudah Retak’ secara metaforis menggambarkan kekuatan emosional, iman, atau ikatan relasi yang kokoh. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa hubungan yang dibangun dengan kasih, kepercayaan, dan komitmen sejati tidak mudah goyah meski diterpa ujian hidup, konflik, atau tekanan dari luar.”
Selama tiga hari, para peserta yang datang dari berbagai daerah seperti Batam, Tanjung Balai Karimun, Lingga, dan Natuna terlihat antusias dan penuh semangat mengikuti seluruh rangkaian acara. Selain pengajaran, kegiatan juga diisi dengan ibadah malam, pujian dan penyembahan, kesaksian pelayanan, serta sesi penguatan iman pribadi.
Suasana Bintan Beach Hotel yang tenang dan indah turut menciptakan ruang kontemplatif yang mendalam bagi para peserta. Dalam suasana keakraban dan persekutuan yang hangat, setiap peserta merasakan kasih Tuhan yang nyata dan pembaharuan dalam panggilan mereka.
SARAHSEHAN ini ditutup dengan ibadah perjamuan kudus dan doa pengutusan, di mana seluruh peserta dikuatkan untuk kembali ke ladang pelayanan masing-masing dengan semangat dan keteguhan baru. Dalam kasih Kristus, mereka diingatkan bahwa sebagai pelayan Tuhan, mereka adalah pribadi-pribadi yang “Not Easily Broken”—tak mudah retak, karena dibangun di atas dasar kasih dan iman yang teguh.
