KONFRENSI & KONSULTASI NASIONAL 2024: TRANSFORMASI MELALUI TUJUH BIDANG PENGABDIAN MENUJU INDONESIA EMAS 2045

0

DILIPUT PERS PANTEKOSTA POS: CHWAT FILEMON

Jakarta, 3 Juni 2024, PANTEKOSTA POS – Sebuah acara penting dan bersejarah, Konferensi dan Konsultasi Nasional 2024, dengan tajuk “Transformasi Melalui Tujuh Bidang Pengabdian Menuju Indonesia Emas 2045” telah dibuka hari ini di Abbalove Industri, Jalan Industri No. 10 A, Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Acara ini bertujuan untuk menggalang gerakan bersama dalam tujuh bidang pengabdian yang krusial: Gereja, Keluarga, Pendidikan, Bisnis-Usaha, Kesehatan-Pengobatan, Pemerintah, dan Kesenian-Media. Dengan semangat yang menggebu, konferensi ini menjadi langkah awal menuju pencapaian Indonesia Emas 2045.

Pembukaan yang Megah dengan Pesan Transformasi

Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Luhut Binsar Panjaitan, Menko Marves, yang memberikan pemaparan pada acara pembukaan. Luhut menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. “Transformasi tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi dari semua elemen masyarakat,” ujarnya di hadapan ratusan peserta yang hadir dari 38 provinsi di Indonesia. Ditambahkan Pak Luhut Binsar Panjaitan mengingatkan kita bahwa hanya berdoa saja tidak cukup tanpa melaksanakan tugas dan panggilan kita sebagai bagian dari bangsa ini”, Ungkapnya dihadapan peserta Konfrensi

Visi dan Misi yang Jelas

Ketua Umum Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI), Michael Hutagalung, S.H., LLM, dalam wawancaranya dengan Pantekosta Pos menegaskan pentingnya konferensi ini sebagai wadah untuk belajar, berkomunikasi, dan memperkuat jejaring. “Konferensi ini mengangkat tema: ‘Transformasi Menuju Indonesia Emas, Melalui 7 Bidang Pengabdian’, merupakan wadah bagi kita semua untuk belajar, berkomunikasi, dan memperkuat jejaring. Tujuan utamanya adalah menjadi motor penggerak transformasi dalam bidang masing-masing, serta menjadi penggagas persatuan dan sinergi dalam masyarakat sipil sesuai ajaran Firman Tuhan,” jelas Michael. Terkait penyelenggara acara Konferensi dan Konsultasi Nasional 2024,Perhimpunan Profesi Hukum Kristiani Indonesia (PPHKI) dan  Light of Transformation  (LOT).

Pembicara Utama dan Topik Bahasan

Konferensi ini menampilkan sejumlah pembicara terkemuka yang memberikan wawasan dan inspirasi kepada para peserta. Di antaranya adalah:

Mark Beliles, Ph.D: Sejarawan, pendeta, pembicara internasional, dan Presiden dari Global Transformation Network and The America Transformation Company. Beliles telah melayani sebagai gembala lebih dari 35 tahun dan berbicara di lebih dari 60 negara. Di konferensi ini, Beliles membahas tentang Transformasi Bangsa, menekankan pentingnya nilai-nilai spiritual dalam pembangunan nasional.

Mark Beliles memulai sesi tentang “Transformasi Bangsa”, yang menekankan pentingnya pemahaman sejarah dan nilai-nilai spiritual dalam membangun karakter bangsa. Beliles juga berbagi pengalamannya berbicara di parlemen Korea Selatan dan National Academy of Science di Moskow, menginspirasi peserta dengan cerita-cerita tentang transformasi di berbagai negara.

Prof. Dr. Ignatius Dwi Atmana Sutapa, MSc
Prof. Dr. Ignatius Dwi Atmana Sutapa, MSc

Prof. Dr. Ignatius Dwi Atmana Sutapa, MSc: Pakar lingkungan dan pengajar di berbagai universitas nasional dan internasional. Sutapa berbicara tentang Transformasi Kepemimpinan Digital, dengan fokus pada adaptasi teknologi di era industri 4.0 dan bagaimana hal ini dapat memperkuat struktur organisasi dan pemerintahan. Sutapa juga menyoroti pentingnya adaptasi cepat terhadap perubahan teknologi untuk tetap kompetitif di era globalisasi.

Imam Santoso: Pembicara yang membahas tentang Transformasi melalui tujuh bidang pengabdian menuju Indonesia Emas 2045. Ia menekankan pentingnya peran pemimpin dalam membentuk moral dan karakter bangsa, serta belajar dari kegagalan negara-negara lain seperti Roma dan China dan lainnya. Santoso juga menekankan bahwa transformasi tidak hanya bersifat fisik atau struktural, tetapi juga harus mencakup perubahan dalam moral dan karakter. Ia mengajak peserta untuk belajar dari kegagalan bangsa-bangsa lain dan menerapkan nilai-nilai yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.

Irene Squillaci: Pembicara internasional yang memberikan wawasan tentang integrasi spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari dan peran pentingnya dalam mencapai transformasi yang holistic dengan memberikan contoh-contoh para pemimpin dalam Alkitab . 

Transformasi Garing,

Pada sesi usai makan  siang Profesor Johanes Surya memeberikan pemaparan tentang: Transformasi Gasing, yang berarti Gampang, Asyik, dan Menyenangkan, adalah sebuah metode pendidikan dan pelatihan inovatif yang dikembangkan oleh Profesor Yohanes Surya. Metode ini berfokus pada penyederhanaan konsep-konsep kompleks sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh para siswa. Awalnya, Profesor Yohanes Surya melatih lima orang yang sangat cerdas secara intensif selama tiga bulan. Setelah pelatihan khusus ini, kelima individu tersebut menjadi pelatih yang kompeten dan berdedikasi untuk menyebarkan metode Gasing ke seluruh penjuru nusantara.

Metode Transformasi Gasing dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif, memotivasi siswa untuk belajar dengan antusias dan tanpa rasa takut terhadap pelajaran sulit. Pelatihan ini menggabungkan berbagai teknik pengajaran kreatif yang mendorong siswa untuk berpikir kritis dan memahami materi secara mendalam.

Keberhasilan metode ini tidak hanya terlihat dari kemampuan para siswa untuk menguasai materi, tetapi juga dari ribuan pelatih yang telah dilahirkan oleh program ini. Para pelatih tersebut kini berperan aktif dalam mencerdaskan anak-anak bangsa di berbagai daerah di Indonesia. Dengan demikian, Transformasi Gasing telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, membantu anak-anak untuk meraih potensi terbaik mereka dan menciptakan generasi yang cerdas dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Ketua Umum PGLII, Pdt Ronny Mandang

Pertumbuhan gereja di Indonesia memang menunjukkan tren yang signifikan, namun arah spiritualitas Kekristenan menjadi pertanyaan yang layak direnungkan. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan mengenai apakah penambahan denominasi gereja dapat menjawab tantangan yang dihadapi umat Kristen di Indonesia.

Di Indonesia terdapat 329 sinode, dan secara global terdapat sekitar 40 ribu aliran gereja. Namun, dengan adanya kebijakan moratorium dari Dirjen Bimas Kristen yang melarang penambahan sinode baru, muncul perdebatan apakah strategi penambahan sinode melalui penginjilan kitab adalah solusi yang efektif. Menurut kebijakan ini, sinode baru harus memiliki kehadiran di setengah provinsi yang ada di Indonesia, yang merupakan tantangan tersendiri.

Jika pertumbuhan jumlah sinode hanya menghasilkan perpecahan, hal ini tentu tidak sehat. Oleh karena itu, menjadi penting untuk merenungkan apakah penambahan sinode baru hingga mencapai angka 500 atau bahkan 1000 akan memberikan manfaat nyata bagi bangsa Indonesia. Pertanyaan ini bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga tentang kualitas dan dampak dari pertumbuhan tersebut.

Ronny Mandang setuju dengan Pak Menko Marves,  Luhut Binsar Panjaitan yang mengingatkan kita bahwa hanya berdoa saja tidak cukup tanpa melaksanakan tugas dan panggilan kita sebagai bagian dari bangsa ini. Dalam konteks ini, peran gereja dalam pendidikan dan kesehatan menjadi sangat penting. Gereja telah berperan signifikan dalam bidang-bidang ini, termasuk mendirikan rumah sakit yang melayani masyarakat luas.

Rony Mandan, Ketua Umum PGLII, juga menegaskan pentingnya kontribusi gereja dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa gereja memiliki peran yang lebih luas daripada sekadar menambah jumlah sinode. Fokus pada pelayanan sosial, pendidikan, dan kesehatan merupakan bentuk nyata dari panggilan Kristen untuk melayani dan memberdayakan masyarakat.

Dalam menghadapi tantangan ini, mungkin yang dibutuhkan bukanlah penambahan sinode baru, tetapi penguatan sinode yang sudah ada. Mengembangkan kualitas pelayanan, memperkuat kerjasama antar gereja, dan memperluas dampak positif dalam masyarakat adalah langkah-langkah yang lebih strategis. Penambahan sinode hanya akan bermanfaat jika diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan dan komitmen untuk membawa dampak positif bagi bangsa dan negara.

Dengan demikian, pertumbuhan gereja di Indonesia tidak hanya dinilai dari jumlah sinodenya, tetapi juga dari bagaimana gereja mampu menjawab tantangan zaman dengan pelayanan yang relevan dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Acara hari pertama berlangsung sejak pagi hari sampai malam hari dan akan dilanjutkan pada esok hari 4 Juni 2024, di lokasi acara yang sama Abbalove Industri.***

 

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *