MD GPdI BANTEN GELAR ACARA SPEKTAKULER DI HARI PENTAKOSTA, PDT. SAMUEL JIANTO: PEMIMPIN GPdI HARUS BERWIBAWAH & JANGAN PIKIR-PIKIR YANG DIBAWAH

0
bT 1

Kika : Pdt. Voudy M. Pdt. Samuel Tumbel, Pdt. Samuela Jianto, Pdt. Samuel Tandiasa, Pdt. Herry Lumatauw

DILIPUT WARTAWAN PANTEKOSTA POS: VENLY RUMONDOR

Peserta Seminar
Peserta Seminar

Tangerang, Banten, PANTEKOSTA POS—Dalam rangka memperingati Hari Pentakosta, Majelis Daerah Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Banten, di bawah kepemimpinan Pdt. Samuel Charles Tumbel, menggelar sebuah acara spektakuler yang terdiri dari Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) sehari penuh. Acara ini berlangsung pada hari Senin, 10 Juni 2024, di GPdI Taman Cibodas, Tangerang, Banten, dan dihadiri oleh ratusan gembala dan pendeta GPdI se-Provinsi Banten.

Kebersamaan Usai Acara
Kebersamaan Usai Acara

Tema utama acara tersebut adalah “Create Your Self Image” dan menghadirkan dua pembicara terkemuka, yakni Pdt. Dr. Samuel Tandiasa yang menjadi pemateri seminar dan Pdt. Samuel Jianto yang memimpin KKR. Menariknya, acara ini mempertemukan tiga sosok bernama “Samuel”: Pdt. Samuel Charles Tumbel sebagai Ketua Majelis Daerah GPdI Banten, Pdt. Dr. Samuel Tandiasa sebagai pembicara seminar, dan Pdt. Samuel Jianto sebagai pembicara KKR. Pertemuan ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan dianggap sebagai rencana Tuhan yang membawa berkat bagi seluruh gembala dan pendeta GPdI Banten. Disamping 3 Tokoh Samuel ada Ketua MP-GPdI, Wakil Ketua MD-GPdI Banten Pdt. Herry Lumatauw, M.Th, Pdt. Carlos Mangundap, Wk. Ketua MD, Pdt. Khoe Yun Lok, Wk MD, Pdt. Voudy Mokoagow, Sekretaris MD,  Pdt. Modi Rumondor,  Bendahara MD, Pdt. Denny Mokoagow, Wk. Bendahara III MD. Dr. Hanny M Rompis (Moderator, Sekretaris III MD), Pdt. Marsahala Hutagalung, Sekretaris MD  Pdt. Lisa Oping, Bendahara II MD, Pdt. Vicky Tuju, Pdt. Weldi Paat, Pdt. Venly Rumondor, Pdt. Denny Karauwan,  Pdt. Tonny Setiawan, Pdt. Ronny Wahyono, Pdp.  Sondang Siagian,  Pdt. DR Jusuf L. Pelleng, PENASEHAT MD : Pdt. Tommy Korompis,    Pdt. Marthen Mangngi, Pdt. Ishac Yonathan, Pdt. Lien Podiaro.

Acara ini dimulai pada sore hari, tepatnya pukul 15.00-18.00 WIB, dengan seminar yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Samuel Tandiasa. Dalam seminar tersebut, Pdt. Dr. Samuel Tandiasa memukau peserta dengan pembahasan mendalam tentang ‘Gambar Diri-Membangun Citra Diri’, memberikan wawasan dan inspirasi bagi para peserta untuk membentuk citra diri yang positif sesuai dengan kehendak Tuhan.

Pada malam harinya, tepat pukul 19.00 WIB, acara dilanjutkan dengan Ibadah KKR yang dipimpin oleh Pdt. Samuel Jianto. Ibadah tersebut dipenuhi oleh suasana khusyuk dan penuh semangat, di mana para peserta merasakan kehadiran Roh Kudus yang membawa kebangunan rohani dan penguatan iman.

Pdt. Samuel Charles Tumbel, selaku Ketua Majelis Daerah GPdI Banten, menyatakan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini. Ia berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi GPdI di masa-masa yang akan datang. “Kami percaya bahwa Tuhan telah menaruh beban di hati kami untuk memajukan dan mengubah GPdI ke arah yang lebih baik. Pertemuan ini adalah bagian dari rencana-Nya, dan kami yakin bahwa Tuhan akan terus menyertai langkah-langkah kami ke depan,” ungkap Pdt. Samuel Charles Tumbel.

Acara memperingati Hari Pentakosta ini menjadi momen bersejarah dan penuh makna bagi seluruh gembala dan pendeta GPdI Banten. Mereka kembali ke tempat pelayanan masing-masing dengan semangat baru dan visi yang lebih jelas untuk membawa perubahan positif di gereja-gereja mereka.

Dalam seminar yang disampaikan Pdt. Dr. Samuel Tandiasa, ia menekankan pentingnya membangun gambar diri yang positif dan berlandaskan pada firman Tuhan. “Gambar diri yang baik adalah fondasi dari kehidupan yang berbuah. Kita harus melihat diri kita seperti Tuhan melihat kita, yaitu sebagai anak-anak-Nya yang berharga dan penuh potensi,” ujar Pdt. Dr. Samuel Tandiasa. Seminar ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga dilengkapi dengan sesi tanya jawab yang interaktif, sehingga peserta bisa langsung mendapatkan pencerahan atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki. Adapun kutipan seminar yang dibawakan oleh Pdt. Samuel Tandiasa berbicara tentang:

Jati Diri (Self-Identity) dan Penting Untuk Membangunnya

Pengertian Jati Diri

Jati diri atau self-identity adalah pemahaman mendalam seseorang tentang siapa dirinya, apa yang menjadi nilai-nilai, keyakinan, serta tujuan hidupnya. Ini adalah konsep yang mencakup persepsi individu tentang dirinya sendiri dan posisinya dalam dunia sosial. Jati diri tidak hanya dibentuk oleh pengalaman pribadi, tetapi juga oleh interaksi dengan lingkungan, keluarga, budaya, dan masyarakat.

Mengapa Jati Diri Harus Dibangun?

Membangun jati diri adalah proses esensial dalam kehidupan setiap individu. Memiliki pemahaman yang jelas tentang siapa diri kita memungkinkan kita untuk hidup dengan tujuan dan arah yang jelas. Ini juga membantu dalam pengambilan keputusan yang konsisten dengan nilai-nilai pribadi kita, memberikan rasa percaya diri, dan memungkinkan kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan lebih efektif. Tanpa jati diri yang kuat, kita mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain dan mengalami kebingungan dalam menjalani kehidupan.

Kesempata Bertanya Kepada Pemakala, Pdt. Modi Rumondor, Bendahara MD
Kesempatan Bertanya Kepada Pemakala, Pdt. Modi Rumondor, Bendahara MD

Proses Membangun Jati Diri

Membangun jati diri adalah sebuah perjalanan intelektual yang membutuhkan usaha dan refleksi mendalam. Proses ini melibatkan mencari dan menemukan fakta-fakta esensial tentang diri kita. Berikut adalah langkah-langkah dalam membangun jati diri:

Refleksi Diri: Langkah pertama dalam membangun jati diri adalah melalui refleksi diri. Ini melibatkan memikirkan pengalaman hidup, nilai-nilai, dan keyakinan yang kita miliki. Refleksi diri membantu kita memahami apa yang benar-benar penting bagi kita dan apa yang memotivasi tindakan kita.

Mengenali Potensi: Setiap individu memiliki potensi unik yang membedakannya dari orang lain. Mengenali potensi ini melibatkan penilaian keterampilan, bakat, dan kemampuan kita. Potensi ini bisa dalam berbagai bidang seperti akademik, seni, olahraga, atau keterampilan sosial. Dengan mengenali potensi ini, kita bisa fokus mengembangkan diri di area yang sesuai.

Menemukan Keunggulan: Selain potensi, setiap individu juga memiliki keunggulan atau kekuatan yang khas. Keunggulan ini bisa berupa sifat-sifat positif, seperti kejujuran, ketekunan, empati, atau kepemimpinan. Menemukan dan mengembangkan keunggulan ini membantu kita menjadi versi terbaik dari diri kita.

Evaluasi Kapasitas: Mengukur kapasitas diri adalah bagian penting dari membangun jati diri. Kapasitas mencakup kemampuan fisik, mental, emosional, dan sosial yang kita miliki. Evaluasi ini membantu kita mengetahui batasan kita dan bagaimana kita bisa mengatasi kelemahan serta mengoptimalkan kekuatan.

 

Pengalaman dan Interaksi Sosial: Interaksi dengan orang lain dan pengalaman hidup memainkan peran besar dalam membentuk jati diri. Melalui hubungan dengan keluarga, teman, dan masyarakat, kita belajar tentang diri kita sendiri dan bagaimana kita berhubungan dengan dunia sekitar.

Pembelajaran dan Pengembangan Diri: Proses pembelajaran sepanjang hayat adalah kunci dalam membangun jati diri. Mencari pengetahuan baru, keterampilan, dan pengalaman membantu kita tumbuh dan berkembang sebagai individu. Ini juga memungkinkan kita untuk terus memperbarui.

Membangun jati diri adalah perjalanan yang berkelanjutan dan dinamis. Ini menuntut usaha intelektual untuk mencari, menemukan, dan memahami fakta-fakta esensial tentang diri kita. Dengan memahami siapa dan apa diri kita yang sebenarnya, kita dapat mengidentifikasi potensi, keunggulan, dan kapasitas yang kita miliki. Proses ini tidak hanya membantu kita hidup dengan tujuan yang lebih jelas, tetapi juga memungkinkan kita untuk mencapai kepuasan dan kesejahteraan yang lebih besar dalam hidup. Jati diri yang kuat adalah dasar bagi keberhasilan pribadi dan profesional, memberikan kita alat untuk menghadapi tantangan dan meraih aspirasi kita.

Sementara itu, Pdt. Samuel Jianto dalam KKR malamnya menyampaikan khotbah yang menggugah hati tentang kebangkitan rohani dan panggilan untuk hidup dalam kepenuhan Roh Kudus. “Pentakosta adalah saat di mana Roh Kudus dicurahkan ke atas kita. Mari kita sambut Roh Kudus dalam hidup kita dan biarkan Dia membimbing setiap langkah kita,” kata Pdt. Samuel Jianto. Ibadah KKR tersebut diakhiri dengan sesi doa bersama, di mana banyak peserta yang merasakan jamahan Tuhan secara pribadi.

Petikan Kotbah Pdt Samuel Jianto

Adapun petikan kotbah Pdt Samuel Jianto mengangkatcerita Alkitab dalam Keluaran 31:3 berbunyi, “Telah Aku penuhi dia (Besaliel) dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian, dan pengetahuan dalam segala macam pekerjaan.” Ayat ini menjelaskan bagaimana Tuhan memberikan kemampuan dan hikmat kepada Besaliel untuk melaksanakan tugas yang sangat penting: membangun Tabernakel atau Rumah Tuhan. Tuhan tidak hanya memberikan tugas ini, tetapi juga memastikan Besaliel memiliki semua keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikannya dengan sempurna.

Sebagai gembala GPdI, kita juga menerima panggilan yang serupa dalam membangun Kerajaan Tuhan di bumi, khususnya di Banten. Tugas kita tidak hanya terbatas pada pembangunan fisik, tetapi juga mencakup berbagai aspek pelayanan di jemaat lokal. Kita harus membangun rumah tangga kita sebagai tiang yang kuat untuk mendukung keluarga-keluarga hamba Tuhan. Ini berarti kita harus memastikan bahwa setiap aspek dari kehidupan kita, mulai dari pelayanan di gereja hingga kehidupan pribadi kita, memancarkan kemuliaan Tuhan.

Pendeta Samuel Jianto menegaskan bahwa dalam menjalankan tugas ini, kita harus berwibawa dan fokus pada hal-hal yang di atas, bukan yang di bawah. Berwibawa berarti kita harus menjalankan tugas kita dengan penuh tanggung jawab, integritas, dan keteguhan hati. Kita harus menjadi teladan yang baik bagi jemaat dan keluarga kita, menunjukkan bahwa kita adalah hamba-hamba Tuhan yang dapat diandalkan dan dipercaya.

JANGAN  PIKIR-PIKIR  YANG DI BAWAH mengingatkan kita untuk tidak tergoda oleh hal-hal duniawi yang dapat mengalihkan perhatian kita dari tujuan utama kita, yaitu membangun Kerajaan Tuhan. Fokus kita harus selalu pada hal-hal yang bersifat rohani dan kekal. Dengan demikian, kita akan dapat melaksanakan tugas kita dengan efektif dan berkenan di hadapan Tuhan.

Sebagai penutup, marilah kita meneladani Besaliel yang dipenuhi dengan Roh Allah dan menggunakan semua keahlian, pengertian, dan pengetahuan yang diberikan Tuhan untuk melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya. Semoga setiap langkah yang kita ambil dalam membangun pelayanan di jemaat-jemaat lokal dan rumah tangga kita selalu diberkati dan dipimpin oleh Tuhan.

Majelis Daerah GPdI Banten berharap bahwa acara seperti ini dapat menjadi agenda rutin yang akan terus memberikan dampak positif bagi seluruh gembala dan pendeta di Banten. “Kami melihat betapa besar antusiasme dan semangat para peserta. Ini menunjukkan bahwa ada kerinduan yang besar untuk bertumbuh dan berubah. Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi hal ini,” tambah Pdt.Samuel Charles Tumbel.

Acara peringatan Hari Pentakosta ini tidak hanya menjadi ajang untuk berkumpul dan beribadah, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat jaringan antar gembala dan pendeta di Provinsi Banten. Dengan semangat kebersamaan dan visi yang kuat, GPdI Banten siap melangkah ke masa depan dengan keyakinan dan kekuatan baru, dipimpin oleh Roh Kudus yang setia.

Pdt, Herry Lumatauw, Menutup Acara
Pdt, Herry Lumatauw, Menutup Acara

Dengan demikian, Hari Pentakosta tahun 2024 ini tidak hanya menjadi peringatan yang bermakna, tetapi juga menjadi titik awal dari kebangkitan dan perubahan yang lebih besar di lingkungan GPdI Banten. Semoga semangat Pentakosta terus berkobar di hati setiap peserta, membawa mereka menuju pelayanan yang lebih efektif dan penuh berkat. Dan akhir dari selurah rangkaian acara ditutup dengan Doa Berkat oleh Pdt Herry Lumatauw.

 

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *