MENGENANG KEHIDUPAN ALMARHUMAH OMA MARTHA NAYOAN MANGEMPIS : TELADAN IMAN DAN KESETIAN

0
Eki 1

KELUARGA YANG BERDUKA

DILIPUT WARTAWAN PANTEKOSTA POS: CHEMUEL WATULINGAS-MAXIE TUAHOUNS

Manado, PANTEKOSTA POS—Pada tanggal 14 Januari 2025, pukul 05.25 WITA, Oma Martha Najoan-Mamgempis, sosok yang penuh kasih dan setia melayani Tuhan, telah berpulang ke rumah Bapa di Surga. Oma Martha, yang lahir pada 27 September 1937 di Kakas Tounelet, Minahasa, dari pasangan Ruben Najoan dan Dika Kalalo, meninggalkan jejak iman yang kokoh dan teladan kesetiaan yang luar biasa bagi keluarga serta jemaat GPdI Samrat Manado.

Salah Satu Anak dari Oma Martha

Sebagai anak keempat dari tujuh bersaudara, Oma Martha tumbuh dalam keluarga yang menanamkan nilai-nilai keimanan yang kuat. Saudara-saudaranya, yakni Youce, Hans, Agustin, Marthen, Sarah, dan Robby, menjadi bagian dari perjalanan hidup yang penuh warna. Dalam lingkup keluarga besar ini, Oma Martha menunjukkan sifat yang penyayang, peduli, dan setia terhadap keluarga dan Tuhan.

Pada tahun 1958, Oma Martha menikah dengan George Mangempis, pasangan hidup yang mendukung pelayanan dan kehidupan rohaninya. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai 10 anak: Nontje, Rosye, Febe, Dirk, Ester, Sonny, Immanuel, Petrus, Carolina, dan Selmin, yang semuanya terus mengenang kasih dan pengajaran iman dari almarhumah. Dalam perjalanan hidupnya, Oma Martha juga diberkati dengan 27 cucu dan 26 cicit, yang semuanya merasakan hangatnya kasih sayang serta bimbingan spiritual darinya.

Oma Martha adalah sosok yang setia dalam pelayanan di GPdI Samrat Manado. Hingga akhir hayatnya, beliau tidak pernah berhenti memberikan dukungan, doa, dan pelayanan yang tulus untuk kemuliaan nama Tuhan. Komitmen dan kesetiaannya dalam melayani telah menjadi teladan yang menginspirasi banyak orang, terutama keluarga besar dan jemaat gereja.

Saat mengenang Oma Martha, keluarga besar menyampaikan ungkapan kasih dan rasa syukur atas hidupnya yang telah menjadi berkat bagi banyak orang. “Selamat jalan Mami, Oma, Nenek yang sangat kami kasihi. Beristirahatlah dalam damai kasih Tuhan Yesus. Jejak imanmu akan terus kami kenang dan teladani,” ujar salah satu cucu beliau.

Oma Martha meninggalkan kesan mendalam bagi mereka yang mengenalnya. Hidupnya adalah bukti nyata dari kesetiaan kepada Tuhan dan pengabdian yang tak tergoyahkan. Kepergiannya bukan hanya kehilangan bagi keluarga, tetapi juga bagi komunitas RAYON 5 (SMIRNA)-GPdI Samrat Manado yang telah merasakan dampak pelayanannya.

Semoga teladan hidupnya yang penuh kasih, iman, dan dedikasi tetap menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya. Selamat jalan, Oma Martha Mangempis-Najoan, beristirahatlah dalam damai kasih Tuhan.

Ki-ka : Pdt. Yvonne I Awuy Lantu (YIAL), Pdt. Miracle Eky Awuy

Sementara itu, Pendeta Miracle Eky Awuy memulai khotbahnya di hadapan jenazah Oma Nayoan Mangempis dengan pesan yang kuat dan penuh pengharapan. “Jangan sampai ketakutan membayangi masa depan kita,” ujarnya dengan suara tenang, namun penuh keyakinan. Pernyataan ini menggema di hati jemaat yang hadir, mengingatkan mereka untuk menatap masa depan dengan iman, bukan dengan kekhawatiran. Dalam suasana duka yang penuh haru, ia mengajak jemaat untuk melihat kematian sebagai bagian dari rencana Allah yang sempurna. “Hidup kita ada dalam tangan-Nya, dan penghiburan sejati datang dari percaya kepada janji-Nya,” tambahnya, menguatkan keluarga yang ditinggalkan.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *