PEMBUKAAN DIES NATALIS KE-39 STT IKAT JAKARTA DAN PERAYAAN HARI REFORMASI GEREJA

DR. JIMMY LUMIMTANG, REKTOR STT IKAT
Dirilis : Wartawan Pantekosta Pos : Chemuel Watulingas
Jakarta Selatan, 31 Oktober 2024 PANTEKOSTA POS– Hari ini, STT IKAT Jakarta menggelar perayaan Dies Natalis ke-39 bertepatan dengan Hari Reformasi Gereja yang ke-507 tahun. Acara ini dilangsungkan di Aula STT IKAT, Jakarta Selatan, dan juga disiarkan secara daring. Mengusung tema “Kesempurnaan dalam Kristus” yang didasarkan pada Kolose 1:28, acara ini dimulai dengan ibadah pembukaan pukul 15:22 WIB dan dipimpin oleh MC Semmy Sibat Sihombing, yang mengucapkan salam hangat untuk seluruh hadirin di Aula STT IKAT maupun yang mengikuti dari berbagai lokasi secara online.
Acara dibuka dengan doa oleh Pdt. Dr. Ruben Nesimnasi, M.Th., seorang dosen dan tokoh penting dalam STT IKAT. Dalam doanya, Pdt. Ruben mengucap syukur atas perjalanan panjang yang telah dilalui STT IKAT selama hampir empat dekade, serta peran penting yang telah diembannya dalam memperkuat iman dan pendidikan teologi di Indonesia. Doa ini juga mencakup harapan bagi STT IKAT agar terus menjadi mercusuar bagi mereka yang rindu untuk mengenal dan melayani Kristus lebih dalam.
Di tengah kemeriahan acara, mahasiswa STT IKAT turut mempersembahkan pujian dengan iringan musik kolintang dan angklung, yang memberikan nuansa budaya Indonesia dalam balutan lagu-lagu rohani. Alunan musik tradisional yang dipadukan dengan pujian membangkitkan kekhusyukan dan antusiasme peserta, baik yang hadir langsung maupun yang mengikuti secara daring. Musik kolintang dan angklung dipilih untuk memberikan sentuhan kearifan lokal, sebagai simbol bahwa nilai-nilai Kristiani dan kebudayaan Indonesia dapat beriringan.
Rektor STT IKAT, Dr. Jimmy M.R. Lumintang, M.Th., MBA., turut hadir dan memberikan sambutan hangat. Dalam sambutannya, Dr. Jimmy mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika, mahasiswa, dan dosen, serta tamu undangan yang hadir. Ia menekankan bahwa perjalanan 39 tahun STT IKAT adalah bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi bersama dalam membangun pendidikan teologi yang kokoh di Indonesia. “Dalam tema tahun ini, ‘Kesempurnaan dalam Kristus’, kami berharap seluruh sivitas akademika dan alumni terus berupaya untuk mencapai kedewasaan dalam iman. STT IKAT bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat membentuk karakter dan iman bagi setiap pribadi yang terpanggil dalam pelayanan Tuhan,” ujar Dr. Jimmy dengan penuh semangat.

Pada puncak acara, Pdt. Dr. Abdon Amtiran, M.Th., memberikan pelayanan Firman Tuhan atau kotbah yang menjadi refleksi untuk hari Reformasi Gereja yang ke-507 tahun. Mengutip Kolose 1:28, Pdt. Abdon menjelaskan bahwa tujuan utama reformasi adalah mencapai kesempurnaan dalam Kristus. “Marilah kita menyadari bahwa kita semua adalah roda reformasi yang terus berputar, berupaya untuk memperbarui iman kita dalam Kristus,” ungkap Pdt. Abdon dalam kotbahnya.
Dalam refleksinya, ia mengangkat kembali perjalanan reformasi gereja yang digagas oleh Marthen Luther, yang pada tahun 1517 menempelkan 95 Tesis di pintu Gereja Kastil Wittenberg. Reformasi ini, menurut Pdt. Abdon, bukan hanya sekadar protes, tetapi upaya untuk memurnikan ajaran kekristenan dari berbagai penyimpangan. Marthen Luther, dengan tegas, meletakkan dasar yang kuat bagi gereja universal, baik Katolik maupun Protestan, Calvinis maupun Lutheran, dengan tujuan untuk mengembalikan kekristenan kepada prinsip-prinsip Alkitabiah.
Pdt. Abdon juga menekankan bahwa Marthen Luther tidak sendirian dalam perjuangannya. Ia diikuti oleh tokoh-tokoh besar lainnya seperti John Calvin, yang secara sistematis menyusun teologi reformasi. Pemikiran Calvin, yang berakar dari ajaran Agustinus, menambah kekuatan dan kedalaman pada reformasi gereja. Calvin memberikan penekanan pada doktrin-doktrin utama seperti sola scriptura (hanya Kitab Suci) dan sola fide (hanya iman) yang hingga kini menjadi dasar dari keyakinan gereja-gereja reformasi di seluruh dunia.
“Kesempurnaan dalam Kristus bukan berarti kita tanpa cacat atau tanpa kelemahan, melainkan bahwa kita sedang dalam perjalanan untuk terus dibentuk oleh Firman Tuhan,” ujar Pdt. Abdon dalam petikan kotbahnya. Ia mengajak seluruh hadirin untuk menghayati makna reformasi sebagai sebuah perjalanan menuju kesempurnaan yang hanya dapat dicapai melalui Kristus. Pdt. Abdon menegaskan bahwa sebagaimana gereja telah diperbaharui oleh reformasi, kehidupan kita pun perlu diperbaharui setiap hari agar terus bertumbuh dalam iman.
Di akhir kotbahnya, Pdt. Abdon mengingatkan seluruh peserta bahwa setiap pribadi memiliki peran dalam melanjutkan semangat reformasi. Marthen Luther telah memulai perjalanan ini dengan langkah besar, dan kita sebagai pengikut Kristus memiliki tanggung jawab untuk menjaga kemurnian ajaran dan meneruskan semangat reformasi dalam hidup kita. “Ingatlah, reformasi bukan hanya sejarah, tetapi panggilan bagi setiap kita untuk kembali kepada Injil setiap hari, terus dibentuk oleh Firman Tuhan, dan menjadi saksi bagi dunia,” tutup Pdt. Abdon dengan penuh hikmat.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pujian bersama dari paduan suara mahasiswa STT IKAT yang menyanyikan lagu-lagu rohani penuh penghayatan. Paduan suara tersebut menyanyikan “Tiada Seperti Engkau” yang mengingatkan seluruh peserta akan keagungan dan kasih Tuhan yang tiada taranya. Penampilan ini semakin menguatkan suasana ibadah, diiringi dengan musik tradisional kolintang dan angklung yang mencerminkan kebhinekaan Indonesia dalam ibadah yang khusyuk dan penuh semangat.

Menjelang akhir acara, Dr. Jimmy Lumintang kembali menyampaikan pesan kepada seluruh peserta untuk terus berpegang pada panggilan STT IKAT dalam membentuk pribadi yang teguh di dalam Kristus. Ia juga mengajak seluruh dosen, mahasiswa, dan alumni untuk bersatu dalam visi pelayanan yang berpusat pada Kristus dan terus menjadikan STT IKAT sebagai wadah bagi pembentukan iman yang matang. “Dies Natalis ini bukan hanya perayaan ulang tahun, tetapi juga momen bagi kita semua untuk mengingat panggilan kita sebagai pelayan Tuhan dan pembawa semangat reformasi di dunia ini,” kata Dr. Jimmy.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh seorang dosen senior STT IKAT, yang berisi doa syukur dan harapan agar STT IKAT terus menjadi saluran berkat bagi gereja dan masyarakat. Doa ini juga menjadi pengingat akan komitmen bersama untuk menghidupi panggilan “Kesempurnaan dalam Kristus” dalam setiap langkah pelayanan dan kehidupan.
Setelah doa penutup, para peserta, dosen, dan undangan saling berbagi cerita dalam suasana kekeluargaan. Acara ramah tamah ini dipenuhi dengan keceriaan, penuh syukur, dan semangat yang baru untuk terus melanjutkan perjalanan dalam Kristus.
Dies Natalis ke-39 STT IKAT dan perayaan Hari Reformasi Gereja ini telah menjadi pengingat berharga akan pentingnya pertumbuhan iman, kebersamaan, dan tanggung jawab untuk melanjutkan semangat reformasi di tengah dunia yang terus berubah. Acara ini menjadi momentum penting bagi seluruh peserta untuk kembali menghayati panggilan mereka di dalam Kristus, menuju kesempurnaan yang hanya dapat dicapai di dalam Dia.