PEMIMPIN KARISMATIK PANTEKOSTA, PENDETA A.H. MANDEY SUDAH TIBA DI FIRDAUS
Jakarta, Pantekosta Pos, Info Dukacita—Tokoh Pantekosta Internasional, Almarhum Pendeta Andre Hanny Mandey adalah sosok yang dikagumi, dihormati dan disanyangi oleh jemaat yang dilayani, keluarga, dan para pemimpin GPdI Indonesia dan Dunia. Alm. Pendeta A.H. Mandey merupakan tokoh Pantekosta Internasional, semasa hidupnya tak pernah mengenal lelah dalam memimpin dan melayani Tuhan dalam organsasi GPdI, PGPI dan Gereja Foursquare hingga melayani jemaat Tuhan di GPdI Ketapang, GPdI Kramat, GPdI Soho Jakarta. Almarhum juga, selain pernah menjabat sebagai Ketum GPdI 7 periode dan Gembala Sidang berintegritas tinggi, juga seorang yang sangat aktif sebagai guru Sekolah Alkitab dan Sekolah Tinggi Alkitab GPdI yang banyak menginspirasi orang dan bisa menjadi teladan dan panutan.
Menurut Pendeta Samuel Jianto; Almarhum Pendeta A.H. Mandey adalah seorang pemimpin di GPdI yang Visioner memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. visioner lekat dengan imajinasi, sehingga memiliki persamaan arti dengan pemimpi.
Visioner; “Tujuan, sasaran, atau gagasan tentang masa depan atau hasil yang diinginkan, dibayangkan, direncanakan, dan dimaksudkan untuk dicapai seseorang atau sekelompok orang. Visioner adalah sebuah gagasan dan inovasi untuk masa yang akan datang, agar mencapai tujuan dengan baik. Pemimpin yang visioner punya segala sikap yang berorientasi pada visi dan terbiasa menghadapi tantangan”, Ungkap Pendeta Samuel Jianto yang banyak belajar dari kepemimpinan Pendeta A.H Mandey
Almarhum Pendeta A.H. Mandey, Lahir di Balikpapan, Kalimantan, pada tanggal 17 Juli 1933. Putra sulung (dari empat bersaudara, 3 pria dan 1 wanita), Bapak Arnold Sulu Mandey dan ibu Adolphine Linkan Paat, penduduk Manado. Om Hanny pernah bekerja di Kantor Belanda Wattering En Loeber di Batavia, kemudian mengikuti pendidikan di Sekolah Alkitab Bedji, Batu, angkatan ke 2 dan 3 pada tahun 1957-1958.
Sekitar tahun 1960, bersama ibu M.M.Mandey mulai menggembalakan Jemaat di Jalan Ketapang yang sekarang bernama Jalan K.H.Zainul Arifin, selain itu beliau juga menggembalakan Jemaat di Kramat, dan Soho Jakarta.
Sejak tahun 1980 dipercayakan tugas untuk menjadi Ketua Umum Majelis Pusat GPdI. Dalam usianya yang ke 70 tahun, Om Hanny sudah sudah dikaruniai Tuhan dengan 2 orang cucu. 2 putra beliau adalah Hessel Mandey, yang sulung, dan Refy Mandey. (Sekarang keduanya melanjutkan pelayanan menggantikaan Almarhum Pendeta AH Mandey.
Kerinduannya sebagai gembala adalah mengarahkan gereja yang dipimpinnya kepada kesempurnaan. Beberapa waktu yang lalu om dikabarkan sakit dan harus dioperasi ketika berada di Singapura. Tetapi berkat pertolongan Tuhan, mengalami mujisaty tanpa harus melalui operasi yang dianjurkan oleh dokter tersebut.
“Selama hamba masih bernafas, hamba tetap jadi pengerjaHu ..” Demikian nyanyian yang sering dinyanyikannya sejak tempoe doeloe. Almarhum Pdt .A.H.Mandey, seorang Gembala, Guru, Bapak Rohani dan Rekan sekerja yang sederhana dan dapat diandalkan karena kesetiaannya melayani Tuhan. Semasa hidupnya, selain pernah melayani di berbagai pelosok Indonesia, beliau juga aktif mengunjungi berbagai negara untuk memberitakan Injil Keselamatan, terlebih di negara-negara dimana terdapat jemaat GPdI yang sudah menyebar ke wilayah Amerika, Eropa, Australia, Singapura dan Korea. Japan, Hongkong, Malaysia dll.
Jelak-jelak perjalanan Om Hanny Mandey di ladang Tuhan ada begitu banyak cerita-cerita baik, yang membuat banyak Hamba-hamba Tuhan GPdI sangat terkesan dan sulit untuk melupakannya, namun kekinian Pendeta AH Mandey, Rabu 14 Maret 2023, sudah mengakhiri pertandingannya dalam sebuah perlombaan iman yang baik menuju keabadian dan sudah tiba di Firdaus.
Pada Ibadah Penghiburan malam pertama Pdt. Franklin Lumoindong yang didaulat untuk menyampaikan Firman Allah; lewat kotabahnya menjelaskan bahwa kehidupan Rasul Paulus yang menyatakan hidup adalah untuk Kristus dan mati adalah keuntungan. Mengapa Paulus mengatakan mati adalah suatu keuntungan? Sebab berharga di mata Tuhan kematian orang yang dikasihi Tuhan (Maz.116:15). Berapa harganya? Melebihi kekayaan sumber daya dunia dan manusia alias melebihi kekayaan seantero dunia ini bagi jiwa jiwa yang diselamatkan. Seperti Stefanus juga yang berharga saat menjelang kematiannya, ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah, saat Stefanus penuh Roh Kudus.
Paulus mengatakan lebih baik pergi diam bersama Kristus, tetapi lebih perlu ada bersama sama dengan jemaat filipi untuk bersama sama melayani menghasilkan buah. (Penulis/Peliput; Chemuel Watulingas-Kres Kawalo).