PENDETA DR. HERRY LUMATAUW, M.Th, BERSINAR DALAM KEBAKTIAN KEBANGUNAN ROHANI DI SULAWESI UTARA

Kika : Pendeta Jhon Awuy, Pendeta Herry Lumatauw

LIPUTAN : PERS, MAXIE TUAHOUNS-PORT ROPA
Langowan, Sulawesi Utara, PANTEKOSTA POS— Para gembala dan pendeta dari Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) yang berkumpul dengan antusias dalam Kebaktian Kebangunan Rohani dan HUT ke 95 Tahun GPdI Pusat Langowan terselenggara dengan sukses. Pada acara tersebut, sorotan terbesar jatuh pada kehadiran Pendeta Dr. Herry Lumatauw, M.Th, Salah satu Ketua Majelis Pusat GPdI (MP-GPdI), yang terundang oleh Panitia dan Gembala, Pendeta Renny Ticoalu-Rawis, S.Pd., S.Th.
Pendeta Herry Lumatauw, seorang tokoh yang dikenal akan dedikasinya dalam pelayanan GPdI, yang mendapat undangan istimewa untuk menjadi pembicara dalam Kebaktian Kebangunan Rohani di GPdI Langowan Pusat, kehadirannya menjadi titik fokus utama acara tersebut.

Saat berada di Langowan, Pendeta Herry Lumatauw tidak hanya memberikan kotbah pada Kebaktian Minggu Pagi di GPdI Langowan Pusat, tetapi juga memimpin Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di malam harinya didalam gedung gereja. Para jemaat GPdI Langowan Pusat sangat terkesan dengan kehadiran dan pelayanan Pendeta Herry Lumatau, yang membawa semangat dan kebangkitan rohani kepada mereka.

Namun, yang menarik adalah pertemuan tak terduga antara Pendeta Herry Lumatauw dengan Pendeta John Awuy, Wakil Ketua I MD-GPdI Sulawesi Utara, selama kunjungannya di Sulawesi Utara. Kedua tokoh penting dalam GPdI ini, yang sama-sama memiliki kontribusi besar dalam pengembangan gereja, duduk berdampingan dalam sebuah jamuan makan bersama, pada acara HUT ke-60 Ketua KP GPdI, Drs. Mekky Onibala di Desa Tolok Tompaso. Pertemuan ini menjadi sorotan khusus bagi Pendeta Leonard Berty Motulo Krisen, sgembala dari GPdI Ratatotok Minahasa Tenggara.

“Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan kepada Pendeta Herry Lumatau untuk bertemu dengan Pendeta John Awuy. Kehadiran keduanya di Desa Tolok memberikan inspirasi dan harapan bagi kemajuan GPdI ke depan,” ungkap Pendeta LBTK.
Pertemuan ini diyakini oleh banyak pihak sebagai langkah positif menuju persatuan dan kerjasama dalam GPdI. Kedua tokoh yang memiliki pengaruh besar di tingkat nasional dan regional ini menunjukkan contoh kepemimpinan yang saling mendukung dan menginspirasi.

Selain itu, kehadiran Pendeta Herry Lumatauw dalam Kebaktian Kebangunan Rohani di Sulawesi Utara juga memperkuat jalinan kerjasama antar-Gereja Pantekosta di Indonesia. Dengan merangkul perbedaan dan membangun sinergi, GPdI diharapkan dapat menjadi instrumen pembawa perubahan yang positif dalam masyarakat.
Pendeta Herry Lumatauw sendiri menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan kepadanya untuk berbagi Firman Tuhan dalam Kebaktian Kebangunan Rohani di Sulawesi Utara. “Ini adalah suatu kehormatan bagi saya untuk bisa berkumpul dan beribadah bersama saudara-saudara seiman di Langowan. Saya berdoa agar semangat kebersamaan dan kebangkitan rohani yang kita rasakan hari ini terus membara di hati kita semua,” ucapnya.

Sementara itu, Pendeta Jhon Awuy juga menyampaikan apresiasi atas kedatangan Pendeta Herry Lumatauw di Sulawesi Utara. “Kami sangat senang bisa berbagi waktu dan pengalaman bersama-sama dalam kemajuan GPdI. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi kita semua untuk terus bersatu dan bekerja sama demi kemuliaan nama Tuhan,” katanya.
Diharapkan, kebersamaan dan kerjasama antara tokoh-tokoh penting dalam GPdI seperti Pendeta Herry Lumatauw dan Pendeta John Awuy akan menjadi contoh yang menginspirasi bagi gereja-gereja Pantekosta di seluruh Indonesia. Dengan semangat persatuan dan kerjasama, GPdI diyakini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan bangsa.