PENDETA DR. HERRY LUMATAUW, MELAKUKAN PEMBERKATAN NIKAH KUDUS KEPADA FRENZA & CINDY DI GPdI SERAFIM BANJAR WIJAYA

Banjar Wijaya, Kota Tangerang, PANTEKOSTA POS, Kabar Pemberkatan Nikah Kudus—Pernikahan dalam Kristen merupakan sebuah penyatuan rohani oleh Allah. Dalam pernikahan, pasangan suami dan istri harus terus menjalankan hubungan yang benar dengan Tuhan secara rohani atau spiritual. Menurut Desedentison W. Ngir (2013) dalam buku Bukan Lagi Dua Melainkan Satu: Panduan Konseling Pranikah & Pascanikah, pasangan yang tidak melibatkan Tuhan berarti sudah memutuskan sumber daya terbesar untuk mencapai tujuan pernikahan. Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami istri untuk tetap menjalin hubungan yang dekat dengan Tuhan Yesus Kristus. Selain itu, setiap pasangan juga Pernikahan dalam Kristen merupakan sebuah penyatuan rohani oleh Allah. Dalam pernikahan, pasangan suami dan istri harus terus menjalankan hubungan yang benar dengan Tuhan secara rohani atau spiritual.

Beberapa hal tentang pernikahan penting menurut Ricahar Daulay; 1. Pernikahan Berasal dari Allah. Pada awal mula, Allah menjadikan manusia laki-laki dan perempuan. Ini artinya, prakarsa pernikahan pertama-tama datang dari inisiatif Allah. Sebagaimana dikatakan dalam Kejadian 2: 18 yang berbunyi: “TUHAN Allah berfirman: ‘Tidak Baik, Kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.’” 2. Perkawinan Merupakan Ikatan Baru . eseorang yang menikah meninggalkan ayah dan ibunya, kemudian bersatu dengan istri atau suaminya. Artinya, seseorang yang sudah menjalin pernikahan berarti sudah lepas dari ikatan lama, yaitu orangtua dan masuk ikatan baru, yakni suami dan istri. 3. Dua Orang Menjadi Satu. Dua orang yang menikah bersatu menjadi satu daging. Ini mengandung makna bahwa tidak ada lagi pemisah di antara suami dan istri.  Mereka sudah satu hati, satu pikiran, satu roh, satu tujuan, satu penderitaan, satu suka, dan satu dalam segalanya. Seperti yang tercatat dalam Alkitab, tepatnya Kejadian 1 ayat 24: “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. 4. Tidak Boleh Diceraikan Manusia Apa yang sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak boleh diceraikan manusia. Dengan kata lain, mereka yang menceraikan apa yang sudah dipersatukan oleh Allah berarti telah merusak karya Allah. Sebagaimana tercatat dalam Matius 19:6 yang berbunyi: “Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.”

Sejalan dengan kajian dan pendapat pakar Pernikahan Kristen, adalah  kehendak Tuhan sepasang ciptaanNya ditakdirkan bersama dan mengikatkan janji suci sehidup semati atas nama Tuhan Yesus Kristus yang penuh cintah kasih,  bertempat di gedung Gereja, GPdI SERAFIM BANJAR WIJAYA Kota Tangerang, Banten, Jumat 7 July 2023, Jam 10.00 WIB, telah berlangsung sebuah acara Ibadah Peneguhan Nikah Kudus antara Frenza Misael, Mokoagow, S,Pd, Putera Pertama, Pendeta Voudy Mokoagouw, M.Th, & Pendeta Adelin Gryje, S,Th menikah dengan Cindy V Monoarfa, S.Kom, Putera Pertama Dafid Monoarfa & Tju Len Keu, Peneguhan Nikah Kudus dilakukan oleh Pendeta Dr, Herry Lumatauw, M.Th, Ketua Harian MP-GPdI, Gembala Sidang GPdI Shekinah BSD City Kota Tangerang Selatan, Banten.

Pendeta Dr, Herry Lumatauw, M.Th, Ketua Harian MP-GPdI, saat menyampaikan kotbah Pemberkatan Nikah Kudus, dihadapan kedua mempelai, FRENZA & CINDY disaksikan oleh kedua orang tuanya dan para Gembala-gembala Sidang GPdI yang terundang, Herry mengatakan; Pada waktu Allah menciptakan Alam Semesta, Langit  Bumi  dan segala isinya, Allah melihat semua isinya baik, semua itu diberikan kepada manusia agar manusia hidup Bahagia. Ketika Tuhan menciptakan Adam, maka Tuhan mendapati tidak baik manusia itu seorang diri saja, maka Tuhan mengambil inisiatif untuk membentuk teman yang boleh sepadan dengan Adam pada waktu itu yang sepadan  dengan manusia, tetapi segala macam dan segala Binatang liar lainnya tidak ada yang cocok dengan Adam untuk dikawinkan dengan manusia yang pertama, maka Alkitab berkata, Tuhan Allah membuat manusia pertama yaitu Adam dan mengambil salah satu rusuk dan membentuk perempuan yang diberi nama Hawa dengan tujuan mereka hidup bersama, bersatu dan tinggal bersama-sama”, Ungkap Pendeta Herry Lumatauw, penuh semangat. Herry menambahkan dan mengingatkan, “Manusia tidak cocok kawin dengan Binatang, bahwa perkawinan yang dicontohkan dalam Alkitab melalui Adan dan Hawa merupakan inisiatiaf Allah sendiri. Untuk itu ketika FRENZA & CINDY usai diberkati dalam pernikahan yang kudus, mereka akan menjadi pasangan Suami dan Istri, maka untuk menikmati kehidupan rumah tangga yang berbahagia; Pertama, Takutlah akan Tuhan, Kedua, Jangan ada Kekerasan dalam Rumah Tangga, Ketiga, Mengikuti Aturan Tuhan dan Keempat, Hiduplah saling menghormati sebagai sepasang Suami dan Istri”, Kata Herry mengakhiri kotbahnya.

Orang Kedua belah pihak,  Pendeta Voudy Mokoagouw, M.Th, & Pendeta Adelin Gryje, S,Th—Dafid Monoarfa & Tju Len Keu,  untuk  FRENZA & CINDY, Sebagai orangtua, sudah menjadi hal yang pasti bagi kita untuk melabuhkan harapan kepada anak-anak. Harapan tersebut adalah doa-doa baik yang siang-malam tidak luput untuk dipanjatkan. Berikut ini merupakan penjabaran dari harapan orangtua kepada anak; 1. Bahagia, Harapan besar orangtua yang pertama adalah ingin anaknya hidup bahagia. Hidup bahagia adalah hidup dengan berkecukupan, ingin apapun bisa mendapatkannya. Lalu, tumbuh bersama dengan pasangan yang tepat. Sehingga tidak akan sedih karena patah hati ataupun menghadapi perceraian yang beratnya setengah mati. Dengan cara apapun yang dipilih oleh anak, orangtua akan selalu menjadi pengharap yang pertama agar anaknya hidup dengan bahagia. orangtua tidak akan terima apabila ada anaknya yang disakiti oleh orang lain, karena orangtua telah menjaganya dengan sebaik mungkin. 2. Sukses, Salah satu faktor yang menciptakan kebahagiaan adalah kesuksesan. orangtua berusaha untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak, agar anak bisa memiliki bekal untuk kehidupannya di masa depan.

Ketika anak dibekali dengan ilmu yang banyak dan luas, maka masa depannya akan terlihat sebagai seseorang yang terhormat dan bermartabat. Tidak sekadar ingin sesuatu yang bisa dibanggakan kepada orang lain, namun orangtua hanya ingin anaknya punya jalan untuk kesuksesan dan kemudahan bagi hidupnya sendiri. 3. Bermanfaat, Orangtua juga punya harapan kepada anaknya agar menjadi anak yang bermanfaat untuk sesamanya. Untuk mendidik anak agar bisa memiliki kesadaran untuk menjadi kebermanfaatan untuk orang di sekitarnya harus dilakukan sedini mungkin. Kepedulian, empati, gerakan untuk berbagi, bukan sesuatu yang bisa untuk diperintah. Melainkan hanya bisa timbul dari hati diri sendiri. Untuk memilikinya membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung proses, didikan, dan bagaimana cara orangtua membentuk karakter anak. 4. Dihargai orang lain. Usai acra pemberkatan Nikah Kudus digereja, acara resepsi dilangsungkan Grand Avila Ballrom, Jalan Gading Golf Bolevard Summarecon Gading, Cihuni, Pagedangan, Tangerang  Banten 15810.

Usai acara pemberkatan Nikah Kudus digereja, kemudian berlanjut ke acara resepsi  di Grand Avila Ballrom, Jalan Gading Golf Bolevard Summarecon Gading, Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang  Banten 15810.

(Peliput & Penulis; Pendeta Chemuel Watulingas, SH, M.M.Th).

About Author

admin 2

See author's posts