PENDETA KEKE SIAP MAJU DALAM KONTESTASI MUSDA KEPRI DENGAN VISI GPdI DI PULAU-PULAU BERTAMBAH DAN MAJU
Batam Kepulauan Riau, Pantekostapos.com-Salah satu nama yang tidak asing lagi dikalangan gembala-gembala/pendeta, Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), adalah seorang perempuan yang dikenal dengan nama; Pendeta Keke Irene Bolung Kaunang, M.Th, (Istri Alm Pendeta Ronny Bolung). Kesibukannya hari-hari ini menjadi salah satu pemimpin gereja beraliran Pentekosta, GPdI menjabat sebagai Bendahara MD-GPdI masa jabatan 2017-2022, disamping itu Pendeta Keke dipercaya menjadi Gembala Sidang GPdI Pelita di Kota Batam, Kepri sampai sekarang.
Jelang Perhelatan Musda GPdI Provinsi Kepri yang akan berlangsung pada 19-21Juli 2022, di Kota Batam, ada 3 Calon yang akan maju yaitu Pendeta Gustaf Palit, Pendeta Keke, Pendeta Faragi Harita. Salah satu Calon dihubungi media ini untuk mengkonfirmasi terkait kesiapan yaitu Pendeta Keke yang akan maju sebagai salah satu kandidat kepada media ini mengatakan sudah siap maju menuju perhelatan pemilihan Ketua MD GPdI”, Ungkap Perempuan berdarah Manado dan sudah berpengalaman dalam organisasi GPdI.
Seperti apa persiapannya, “Keke menegaskan akan mempersiapkan segala sesuatu sebelum didatangi oleh panitia nominasi musda GPdI Kepri 2022, termasuk mempersiapkan mental, dukungan keluarga dan terus berdoa, agar apapun yang terjadi kedepan terkait musda GPdI Kepri Tuhan Yesus menolong dan campur tangan, menang atau kalah GPdI tetap jaya, maju dan berkembang sampai ke pulau-pulau dan pedalaman-pedalaman Kepri” Papar Keke Irene, Ketua Sekolah Alkitab GPdI Batam.
“Adapun hah-hal yang mendorong seorang Tokoh Perempuan GPdI di Batam ini, untuk maju menjadi 01 di GPdI Kepri, karena ada dukungan dan permintaan dari para pemegang hak suara yang mayoritas (60 persen) dari 114 Gembala/Pendeta MD-GPdI Kepri, dengan harapan dari para pendukungnya untuk GPdI Kepri kedepan dapat dipimpin oleh seorang perempuan yang sudah memiliki pengalaman dalam berorganisasi, memiliki hati kepedulian dan belas kasihan, sudah lama melayani di GPdI Kepri dan memenuhi persyaratan AD-ART GPdI, serta Juklak dan Juknis MP-GPdI tahun 2022,” Jelas, Ibu Gembala Sidang GPdI Pelita Kota Batam.
Hubungan dan kedekatannya dengan gembala-gembala/oendeta GPdI se Provinsi Kepri, merupakan strategi untuk menuju tujuan memenangkan pemilihan Ketua MD. “Pendekatan-pendekatan terhadap Gembala-gembala/pendeta yang sudah sering dilakukan yaitu dengan sering kumpul bersama melalui pertemuan-pertemuan wilayah, mempermudah para gembala-gembala yang meminta surat yang berkaitan dengan ST, SK, SJ, memperhatikan kesejahteraan, merasa peduli melalui perbuatan nyata memberikan bantuan apabila ada yang sakit, membantu dana bagi ibu-ibu yang melahirkan dan lain-lain,” Kata Keke Irene, Founder dari STTPB.
Peda akhir perbincangan Pendeta Keke Irene dengan media ini mengatakan, apabila pekenannan Tuhan Yesus kepala gereja untuk Pendeta Keke Irene memimpin GPdI Kepulauan Riau, “maka visinya yaitu “Menjadi pemimpin yang dipercaya untuk kemajuan pelayanan pekerjaan Tuhan di Kepulauan Riau”, dan misinya kedepan yang sudah dipersiapkan, secara garis besarnya adalah disingkat “TRASTED IN”; T=TRANSFORMATION (Perubahan) R=RESPONSIBILITY, (Tanggung Jawab) A= UNSHAKABLE (Teguh Komit), S=SYNERGY, (Sinergi-Kerjasama), T=TRANSPARANT, (Transparan/Terbuka), E=EMPATHY (Empati/Peduli), D=DETERMINATION, (Tekad), I=INTEGRITY, (Integritas/Jujur), N=NETWORK, (Jaringan/Sistem).
“1.Transformasi yang berkaitan dengan, melanjutkan serta meningkatkan perubahan diberbagai sektor yang telah dilaksanakan pemimpin sebelumnya, yang dapat dirasakan gembala Kepri. Transformasi dalam hal tertib Administrasi, terbukanya pos pelayanan penggembalaan yang memenuhi syarat, 2. RESPONSIBILITY (Tanggung Jawab), yang merupakan amanat dari Tuhan melalui Gembala-gembala yang harus dikerjakan dengan kesungguhan. Tanggung jawab ini meliputi, Moral, dan Spritual, 3. UNSHAKABLE (Teguh dan Komit) Keteguhan hati dan kebulatan hati dalam menjalankan tanggung jawab adalah modal penting untuk tercapainya tujuan yang diharapkan. Pantang menyerah, selalu siap menghadapi resiko dan tantangan seberat apapun, 4. SYNERGY (Sinergi), Otorisme dan Paternalisme adalah musuh demokrasi, pekerjaan Tuhan Yesus harus dikerjakan secara bersama. Diperlukan sinergitas satu dengan yang lain dan bukan “One Man Show”. Dengan adanya kerjasama yang baik sesuai dengan kopentesnsi masing-masing anggota maka visi akan tercapai dengan maksimal, 5. TRANSPARANT (Transparan), Keterbukaan dalam berbagai aspek perlu dilakukan. Adalah hak dari setiap gembala untuk mendapatkan informasi dan laporan berkaitan dengan pelayanan pekerjaan Tuhan. Transparasi keuangan merupakan hal penting dan harus dilaksanakan secara berkesinambungan, 6. EMPATHY (Empati dan Peduli). Kepedulian harus terwujud tidak hanya melalui perkataan, tetapi melalui tindakan nyata. Kedepan empati terhadap hamba Tuhan akan lebih ditingkatkan, Empati dilakukan dengan mengunjungi gembala-gembala yang perlu ditolong baik moral maupun materi, 7. DETERMINATION (Tekad), Bekerja dilarang Tuhan harus dengan kebulatan tekad, perjuangan sampai masa bakti paripurna yang Tuhan percayakan, selagi masih ada kesempatan baik untuk memajukan pelayanan pekerjaan Tuhan, 8. INTEGRITY (Integritas/Jujur), Kepercayaan harus didasarkan pada nilai kejujuran, apa yang dikatakan itulah yang diperbuat seperti itu yang dikatakan, 9. NETWORK (Jaringan/Sistem), Era digital, transparan, terbuka mendorong untuk perlu berjejaring dengan siapapun ya ingin bekerjasama dalam mengembangkan pelayanan pekerjaan Tuhan. Kedepan kepemimpinan ini dibangun secara inklusif untuk berjejaring dengan institusi sebagai mitra demi kemajuan pelayanan pekerjaan Tuhan, dan ini bukan janji tapi akan menjadi perbuatan nyata”, tegas Gembala Sidang, di GPdI Pelita Batam (Editor: Chemuel Watulingas