PENDETA NIKO NYOTORAHARDJO MEMBERIKAN BERKAT UNTUK GERAKAN INDONESIA BERDOA
admin 2024-11-07 0
PENDETA NIKO N
DIRILIS : WARTAWAN PANTEKOSTA POS YUSAK BASAY
Jakarta, PANTEKOSTA POS, suasana penuh hikmat memenuhi Sentul International Convention Center (SICC) di Bogor, Jawa Barat. Gedung berkapasitas 12.000 kursi ini nyaris terisi penuh dengan para jemaat dan pekerja gereja yang bersemangat untuk menghadiri acara Menara Doa Pelayan Jemaat (MDPJ). Di acara ini, Panitia Doa Bagi Bangsa mendapat kehormatan duduk di barisan paling depan, menghadap langsung ke panggung utama, tempat Pdt. Dr. Ir. Niko Nyotorahardjo, Gembala Pembina acara, menyampaikan pesan-pesan rohani yang mendalam.
Dalam suasana yang penuh doa, pujian, dan penyembahan, ratusan anak muda terlihat maju ke depan panggung, meluapkan sukacita mereka dalam ibadah, seakan mewakili harapan baru bagi generasi mendatang. SICC yang megah itu pun dipenuhi nyanyian dan doa bersama, dengan tiap individu berdoa bagi bangsa Indonesia dan keberlangsungan pelayanan gereja.
Di tengah acara, Pdt. Niko menyampaikan pengajaran teologis serta kesaksian tentang kunjungannya ke Azusa Street Prayer Tower (APT) di Los Angeles, pusat dari gerakan Pentakosta dunia yang bersejarah. Beliau juga membagikan pengalaman dari Simposium Pentakosta Ketiga di Cleveland, Tennessee, yang menyatakan visi penuaian jiwa secara besar-besaran sebagai bagian dari gerakan ini. Di sini, Pdt. Niko mengingatkan para pelayan jemaat akan pentingnya mempersiapkan diri menyambut penuaian jiwa ini dengan kesatuan dan kasih karunia yang melimpah.
Pada kesempatan yang sama, beliau juga menyampaikan makna mendalam dari tahun Ibrani 5785, yang dikenal sebagai Tahun Pey Hey. Tahun ini membawa makna simbolik mengenai pentingnya mulut sebagai alat doa, dan tahun ini dikenal juga sebagai Tahun Kasih Karunia Ganda.
Berkat Pdt. Niko bagi Gerakan Indonesia Berdoa
Setelah ibadah selesai, beberapa anggota Panitia Doa Bagi Bangsa, yang terdiri dari Pdt. Andy Markus, Pdt. Suyapto Tandyawasesa, Cecilia T. Sianawati, Antonius Natan, Batara Sihombing, Julfikar Nainggolan, Santoso, Danny Soepangat, Jenny Karo-Karo, dan Risma Silalahi, mendapat kesempatan langka untuk bertemu Pdt. Niko secara pribadi. Mereka diizinkan memasuki ruangan Pdt. Niko untuk menerima doa secara khusus satu per satu. Dalam kesempatan ini, Pdt. Niko memberikan berkat dan mendukung penuh Gerakan Indonesia Berdoa. Beliau menekankan pentingnya gerakan doa yang dilakukan secara bersama-sama untuk membawa kesatuan gereja-gereja di Indonesia, dalam rangka penuaian besar jiwa-jiwa bagi Kristus.
Gerakan Indonesia Berdoa berencana menggalang doa bersama dari seluruh gereja di Indonesia menjelang Pilkada yang akan diadakan pada 27 November 2024. Di bawah dukungan Pdt. Niko, gerakan ini berharap dapat menggerakkan seluruh jemaat untuk berdoa memohon perlindungan dan kedamaian, sehingga Pilkada dapat berlangsung dengan aman, tanpa konflik dan kekerasan.
Mengapa Tahun Pey Hey Menjadi Penting?
Tahun Ibrani 5785, yang dimulai pada 3 Oktober 2024 dan akan berlangsung hingga 23 September 2025, dianggap sebagai Tahun Pey Hey. Dalam tradisi Ibrani, angka-angka sering memiliki makna simbolik yang mendalam, termasuk huruf Pey (פ) yang bernilai 80, dan Hey (ה) yang bernilai 5. Pey secara simbolis melambangkan “mulut,” sebagai alat komunikasi dan ekspresi, sedangkan Hey mewakili “kasih karunia” atau kemurahan Tuhan.
Dalam dekade Pey, yang dimulai sejak tahun Ibrani 5780, mulut dan kata-kata diangkat sebagai sesuatu yang amat penting dalam kehidupan rohani. Melalui kata-kata, individu dapat membawa berkat atau bahkan menyampaikan kasih karunia Tuhan kepada orang lain. Dalam konteks Tahun Pey Hey, makna mulut ini menjadi semakin relevan dalam doa, sebagai cara untuk menyatakan iman dan memohon kasih karunia Tuhan agar tercurah atas bangsa Indonesia.
Gerakan Indonesia Berdoa pun menganggap ini sebagai momen yang strategis. Dengan menggandeng banyak gereja untuk berdoa serentak, gerakan ini berharap berkat Tuhan akan melimpah bagi Indonesia, terutama dalam proses Pilkada mendatang.
Kasih Karunia Ganda dan Panggilan untuk Lebih Banyak Berdoa
Dekade Pey menandai periode penting di mana fokus pada kekuatan doa dan kata-kata menjadi sangat penting. Melalui doa yang tulus, diharapkan kasih karunia ganda, atau berkat yang berlipat ganda, akan dicurahkan kepada mereka yang mencari Tuhan. Pdt. Niko menyatakan bahwa dengan semakin banyak orang berdoa, mulut menjadi alat untuk menyatakan kasih Tuhan, memperkuat hubungan antarjemaat, dan menjalin kesatuan di antara mereka. Dalam konteks Pilkada, doa-doa ini diharapkan dapat menciptakan suasana damai dan sejuk, membangun kehidupan masyarakat yang harmonis.
Pesan Pdt. Niko tersebut menggugah semangat para panitia Gerakan Indonesia Berdoa, mengingatkan mereka akan kekuatan doa sebagai jembatan kasih Tuhan bagi bangsa Indonesia. Saat ini, seluruh lapisan masyarakat, baik yang ada di dalam maupun luar negeri, diajak untuk ikut terlibat dalam doa bagi bangsa. Para diaspora Indonesia di berbagai negara pun diundang untuk mendukung melalui doa, mengingat pentingnya peran serta seluruh anak bangsa dalam menciptakan masa depan yang damai dan sejahtera.
Doa untuk Indonesia: Pro Ecclesia et Patria
Dengan motto “Pro Ecclesia et Patria” (Untuk Gereja dan Tanah Air), Gerakan Indonesia Berdoa menegaskan komitmen mereka untuk bersatu bagi kebaikan Indonesia. Gerakan ini tidak hanya menginginkan suasana damai saat Pilkada, tetapi juga untuk membawa perubahan spiritual dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Diharapkan, melalui gerakan ini, setiap orang akan menyadari pentingnya doa dalam kehidupan berbangsa, memperkuat moral dan iman seluruh rakyat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kasih dan persatuan.
Mendekati hari Pilkada, Panitia Gerakan Indonesia Berdoa terus menggencarkan seruan kepada masyarakat untuk bergabung dalam doa bersama. Mereka berharap agar setiap gereja turut mendukung gerakan ini dan menyebarluaskan pesan pentingnya doa. Dengan demikian, bangsa Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan ke depan.
Dengan dukungan dari tokoh-tokoh rohani seperti Pdt. Niko Nyotorahardjo, serta dengan semangat dan antusiasme yang besar, Gerakan Indonesia Berdoa terus berjalan, menguatkan iman umat dan membawa harapan baru bagi seluruh rakyat. Di tengah berbagai tantangan, harapan untuk penuaian besar-besaran bagi Indonesia terus dinyatakan melalui doa.