PENDETA YOHANES PRAPTOWARSO: HINDARI PRIMORDIALISME DIANTARA PEJABAT GPdI


Korea, Pantekostapos.com—Peristiwa Musyawarah Besar Gereja Pantekosta di Indonesia (MUBES GPdI) ke-XXXIV yang akan berlangsung di Jakarta 15-17 Maret 2022 merupakan peristiwa penting dan bermartabat bagi oraganisasi yang sudah berusia satu abad yang setiap lima tahun sekali diadakan untuk memilih Ketua Umum GPdI. Para pemegang hak suara diperkirakan 950 (utusan), selama 3 hari di Jakara akan bersidang untuk menyampaikan berbagai aspirasi mereka dalam menentukan masa depan GPdI lima tahun ke depan. Ada dua nama yang yang sudah masuk bursa pencalonan mereka adalah; Pdt DR. Jhonny Werol, MM., MTh., (Petahana), dan Pdt Frangky D Rewah., MTh., M.PdK., Ketua MD-GPdI Sulawesi Tengah. Jelang Mubes yang tinggal beberapa hari lagi berbagai harapan muncul dari ribuan warga GPdI termasuk para utusan yang datang dari Indonesia dan luar negeri. S
satu utusan dari Korea-Ungaran Jateng, Pdt Yohanes Praptowarso sangat mengharapkan, Mubes XXXIV GPdI dapat berlangsung lancar, aman dalam atmosfir kekeluargaan, menjaga kebersamaan dan saling menghormati keputusan setiap pribadi sehingga terhindar dari primordialisme diantara pejabat GPdI. Peristiwa ini rutin terjadi setiap lima tahun sekali sehingga jadikan sebuah pesta kedewasaan berorganisasi. Para pemilik suara dengan hak setiap pemilik suara mewakili 20 gereja/cabang/pos PI yang berarti menentukan nasib lima tahun ke depan mereka yang kita wakili. Gunakan dengan bijaksana untuk memilih sesuai dengan visi yang kita yakini adalah yang terbaik bagi gereja kita, sehingga akan muncul Pemimpin yang akan membawa GPdI maju, transformatif dan dapat membawa GPdI ‘Go Globally’ sehingga usaha serius untuk peningkatan SDM dan seluruh element melalui pendidikan sangat penting.

“Amandemen AD/ART GPdI sangat mendesak guna menghapus “the lost generation” dari pemimpin2 muda potensial di GPdI di usia emasnya karena sistem yang tidak supportif terhadap generasi muda”, Harap Sekretaris MD GPdI Provinsi Jawa Tengah. (Chemuel Watulingas).