PDT. RATNAWATI LALUYAN GURUSINGA , GEMBALA SIDANG GPdI EL-GIBBOR, SANGENG MANOKWARI, PAPUA BARAT

0
barat 1

Pdt. Ratnawati Laluyan Gurusinga, Gembala Sidang GPdI El'Gibbor Monokwari

DIWAWANCARAI WARTAWAN PANTEKOSTA POS : CLARA MAGDALENE

Monokwari Papua Barat, PANTEKOSTA POS—Pdt. Ratnawati Lalujan Gurusinga merupakan sosok pemimpin rohani yang penuh dedikasi dan ketulusan dalam pelayanan. Beliau adalah Gembala Sidang GPdI El-Gibbor Sangeng yang terletak di Jalan Pahlawan RT.01/RW.03, Manokwari, Papua Barat. Setelah ditinggalkan oleh suaminya, almarhum Pdt. Musa David Yowei, yang sebelumnya memimpin pelayanan tersebut, Pdt. Ratnawati Gurusinga dengan setia menggantikan dan meneruskan tongkat estafet penggembalaan jemaat.

Jemaat El’Gibbor GPdI Monokwari Papua Barat

Dalam melaksanakan tugas penggembalaan, Pdt. Ratnawati Gurusinga tidak berjalan sendiri. Ia tetap mendapat dukungan dari anak-anaknya yang terus mendampingi dalam pelayanan, baik sebagai mitra maupun pewaris semangat iman dan dedikasi. Hingga saat ini, ia tetap setia melayani Tuhan meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.

IKLAN

Motivasi Pelayanan

Ada tiga alasan utama yang membuat Pdt. Ratnawati Gurusinga tetap konsisten melayani:

1.Panggilan Tuhan Sejak Tahun 1992, Pdt. Ratnawati Gurusinga merasa dipanggil Tuhan secara khusus untuk melayani sejak tahun 1992,  panggilan ini menjadi landasan yang kokoh dalam setiap langkah pelayanannya, 3.Jiwa-Jiwa yang Membutuhkan Tuhan, Ia percaya bahwa masih banyak jiwa yang membutuhkan kasih dan kebenaran Tuhan melalui kehidupannya. Hal ini memberinya dorongan kuat untuk terus melayani tanpa mengenal lelah. 3. Tanggung Jawab Terhadap Anak-Anak, selain sebagai seorang gembala, Pdt. Ratnawati Gurusinga juga merupakan seorang ibu yang bertanggung jawab atas pendidikan, pernikahan, dan pertumbuhan rohani anak-anaknya yang masing masing 4 orang laki laki sudah memiliki gereja pelayanan masing masing yang Pdt Ratnawati Gurusinga sudah siapkan. Ia berkomitmen untuk menjadi mentor bagi mereka agar dapat melanjutkan pelayanan ke depannya. Motivasi utamanya adalah mempersembahkan jiwa-jiwa bagi Kerajaan Sorga.  Hal ini menjadi semangat yang tak pernah padam dalam dirinya untuk terus setia melayani.

Pdt. Ratnawati Laluyan Gurusinga

Perjalanan Pelayanan

Pelayanan Pdt. Ratnawati Gurusinga dimulai sejak tahun 1997 di Manokwari PAPUA BARAT, ketika ia bersama almarhum suaminya memulai perintisan GPdI El-Gibbor dari nol. Dengan ketekunan dan komitmen yang tinggi, pelayanan tersebut tidak hanya bertumbuh secara lokal tetapi juga menghasilkan buah yang meluas. Hingga saat ini, GPdI El-Gibbor telah melahirkan tujuh sidang baru, yaitu: GPdI Israel, GPdI Inggramui, GPdI Anggori, GPdI Pami, GPdI Amban Pante, GPdI Andai,GPdI Soribo. Keberhasilan ini mencerminkan keteguhan iman, kepemimpinan yang visioner, serta pengabdian yang tulus dari Pdt. Ratnawati Gurusinga dalam melayani Tuhan dan sesama.

Dalam wawancaranya dengan Pantekosta Pos, Pdt. Ratnawati Gurusinga menyatakan, “Pelayanan sejak tahun 1998 melalui GPdI El-Gibbor telah menghasilkan tujuh sidang baru.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa perjuangan panjang dalam pelayanan telah memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan gereja di wilayah Papua Barat.

Pdt. Ratnawati Lalujan Gurusinga adalah teladan pemimpin yang setia, penuh kasih, dan berkomitmen untuk melayani jiwa-jiwa yang membutuhkan Tuhan. Dengan semangat yang tidak pernah surut, beliau terus mempersembahkan hidupnya bagi Kerajaan Allah, menjadikan pelayanan sebagai panggilan hidupnya hingga Tuhan memberinya nafas kehidupan.

Jemaat yang Antusias Mendukung Pelayanan Pdt Ratnawati Laluyan Gurusinga

Mengabdi di Sekolah Alkitab Manokwari: Kisah Pdt. Ratnawati

Pdt. Ratnawati adalah sosok hamba Tuhan yang dikenal atas dedikasi tinggi dalam pelayanan. Dari tahun 1996 hingga 2000, ia mengabdikan diri sebagai pengajar penuh waktu di Sekolah Alkitab Manokwari (SAM). Meskipun tanpa gaji, ia tetap setia mendidik generasi rohani yang kini banyak di antaranya melayani di Tanah Papua, khususnya Manokwari.

Ketulusan Pdt. Ratnawati terlihat dari perjuangannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan penuh semangat, ia menjual cabai, tomat, kelapa, dan pisang demi menyediakan makanan bagi dirinya dan para siswa. Pengorbanannya menjadi saksi nyata bahwa pelayanan sejati lahir dari kasih kepada Tuhan dan sesama.

Di luar perannya di SAM, Pdt. Ratnawati juga menunjukkan komitmen terhadap pendidikan. Ia mendirikan dua sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk memberikan dasar pendidikan bagi anak-anak kecil. Selain itu, ia merintis Sekolah Teologi Kristen (SDTK) yang menjadi satu-satunya lembaga pendidikan teologi di Provinsi Papua Barat pada masa itu.

Melalui kehidupan dan pelayanannya, Pdt. Ratnawati menjadi teladan iman dan pengabdian yang tak tergoyahkan. Dedikasinya telah meninggalkan jejak mendalam dalam perkembangan gereja dan masyarakat Papua Barat. Ia adalah bukti nyata bahwa dengan kasih, ketekunan, dan pengorbanan, pelayanan dapat mengubah kehidupan banyak orang.

About Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *