TIDAK ADA MUBESLUB GPdI BARU WACANA, PENDETA GULTOM MEMPERJUANGKAN MD SUMSEL & MD MALUT
Kemayoran Jakarta Pusat, Pantekosta Pos, Info MP-MPR GPdI—Akhirnya melalui pertemuan rapat terbatas di Hotel Best Westren Kemayoran Jakarta, yang diikuti unsur-unsur pimpinan gereja (Steakholder) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) masing-masing unsur MP GPdI: Pendeta Johnny Weol, Pendeta Yos Minandar, Pendeta Robert Longkutoy, Pendeta Adi Sujaka, Pendeta Elim Simamora, Pendeta Brando Lumatauw, Pendeta Wempi Kumendong, Pendeta Elion Numberi, Pendeta Harry Mulyono, Pendeta Yohanes Moniaga, Pendeta Abraham Dacosta, Pendeta Hendrik Runtukahu, Pendeta Herry Purnomo, Pendeta Karel Silitonga, Pendeta Yacob Polii, Unsur MPR GPdI: Pendeta Harry Gultom, Pendeta Yvone Awuy, Pendeta Jootje Poluan, Pendeta Frangky D Rewah, Pendeta, Pendeta Ferry Rompas, Pendeta Samuel Charles Tumbel, Pendeta Fengky Dacosta.
Pertemuan atau rapat terbatas yang berlangsung hanya 17 (tujuh belas) jam tersebut bukanlah, “sebuah pertemuan untuk rekonsiliasi atau mempersatukan, GPdI itu satu, karena kita GPdI sudah satu dan didalamnya ada rasa kekeluargaan dan kebersamaan”, Ungkap Pendeta Harry Gultom Ketua MPR saat menjawab berbagai pertanyaan dari peserta rapat terbatas terkait dengan adanya riak-riak yang terjadi di GPdI.
Pada acara rapat terbatas tersebut dianggap sangat penting, karena lewat pertemuan rapat terbatas tersebut hal-hal yang merupakan perbedaan-perbedaan dapat dibicarakan dan diselesaikan secara terbuka tanpa ada rasa curiga, kebencian satu sama lain dan semua peserta memiliki kebesaran hati untuk saling menerima perbedaan demi dan untuk kemajuan serta perbaikan GPdI dimasa-masa yang akan datang. Berbagai pertanyaan yang muncul ditujukan kepada Ketua MPR GPdI pada pertemuan tersebut terkait dengan riak-riak didepan sentra GPdI beberapa waktu lalu yang disuarakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan GPdI, dengan membawa nama Ketua MPR GPdI, Ketua MPR langsung memberikan klarifikasi bahwa, “hal tersebut tidak sepengetahuan Ketua MPR, namun bertangung jawab sebagai Ketua MPR untuk hal tersebut dan siap menerima sanksi apapun. Ketua MPR juga mengatakan tidak ada niat menurunkan Pendeta Johny Weol Ketum GPdI Mubeslub seperti yang disuarakan oleh Pendeta ST dan teman-temanya itu tidak ada dan keliru, sekali lagi saya tidak terlibat untuk menurunkan Pendeta Johnny Weol, beliau adalah sahabat saya dan akan mendukung terus kepemimpinannya sampai 2027” Kata HS Gultom. Untuk hal tersebut positif ditanggapi dan dipahami oleh seluruh peserta rapat terbatas.
Hal-hal lain terungkap dari hasil rapat terbatas adalah menyangkut adanya permintaan dari beberapa daerah untuk mengadakan musda ulang antara MP dan MPR GPdI akhirnya saling memahami bahwa MUSDA-MUSDA GPdI di seluruh Indonesia sudah selesai dan sudah berjalan sesuai mekanisme terkecuali ada permintaan di Palembang untuk diadakan musda istimewa namun belum ada titik temu masih dalam pertimbangan antara MP dan MPR apakah akan digelar lagi atau diadakan rekonsiliasi untuk penyelesaian. Dan MD-MD GPdI yang lain yang katanya bermasalah tidak disinggug oleh Ketua MP GPdI, hanya ada dua daerah yang dibawah oleh Ketua MPR yaitu MD GPdI Palembang dan MD GPdI Maluku Utara untuk Banten dan Yogyakarta tidak dilaporkan oleh Ketua MPR pada acara pertemuan rapat terbatas.
Khusus MD GPdI Maluku Utara menyangkut Musda 2022, yang dimasalahkan Ketua MPR melalui rapat terbatas, langsung ditanggapi oleh Pendeta Dr Elion Numberi dan menjawab pertanyaan dari Ketua MPR, secara konprehenship Pendeta Elion Numberi menjelaskan bahwa pada waktu Musda GPdI 2022 di Malut sebelum dilaksanakan pemungutan suara terlebih dahulu ada kesepatan diantara 3 Calon yang terkait dengan angka 99 yang dicetuskan oleh salah satu calon Pendeta AN kesepakatan tersebut kalau Pendeta Herry Mangadil, saat pemilihan suara mendapat dukungan suara 99 maka Herry Mangadil secara otomatis menjadi Ketua MD kalau tidak mendapat jumlah 99 atau hanya 98 maka secara otomatis Ketua MD Pendeta AN, Namun fakta yang terjadi Pendeta Herry Mangadil mendapat suara 101. Perjanjian atau kesepakatan tersebut tertuang dalam lembar putih ditanda tangani diatas metrai oleh tiga calon, dan ide ini dimunculkan oleh Pendeta AN dan disetuji forum”, Ungkap Pendeta Elion Numberi didalam rapat terbatas dan langsung dipahami oleh Ketua MPR Pendeta Harry Gultom dan seluruh peserta rapat dan untuk itulah di Maluku Utara MD GPdI dibawah kepemimpinan Ketua MD GPdI terpilih Pendeta Herry Mangadil sah secara konstitusi dan tidak perlu lagi diadakan Musda ulang seperti yang diminta oleh oknum-oknum yang tidak mengerti dan paham aturan.
Terkait dengan adanya suara-suara meminta MUBESLUB di GPdI diwaktu-waktu yang akan datang itu baru sebatas wacana saja, belum ada rencana bahkan juga belum tentu diadakan MUBESLUB tersebut, hal yang sangat penting menjadi suara dari Pendeta Dr Johnny Weol dan Timnya MP GPdI adalah adanya rencana diadakan pertemuan 3(tiga) bulan sekali antara MP, MPR, MD-MD GPdI dalam dan Luar Negeri dan nantinya pertemuan tersebut akan diadakan perdana di Kota Palembang dan rencana tersebut langsung mendapat respon positif peserta rapat dan menyetujui. Pada akhir pertemuan rapat terbatas Ketua MPR dan MP GPdI peserta rapat menyerukan kepada seluruh warga GPdI tidak perlu ada demo lagi karena hal tersebut bukan budaya GPdI sebelum ada pertemuan diakhir beberapa peserta sempat menyinggung agar untuk Pendeta ST yang masih terkena sanksi agar sanksinya ditingkatkan dan untuk, tidak boleh lagi menjadi sekretaris MPR dan diminta kepada Ketua MPR GPdI untuk menggantinya dengan nama yang disebut-sebut Pendeta Jootje Poluan dan disetujui peserta rapat terbatas pimpinan-pimpinan gereja GPdI, namun permintaan tersebut belum disetujui Ketua MPR GPdI Pendeta Harry Gultom.
Menanggapi sebuah staitmant terkait dengan MD GPdI Maluku Utara yang disuarakan oleh Pendeta Dr Elion Numberi, M.Th, didalam rapat terbatas yang menghasilkan bahwa MD GPdI Malut SAH dibawah kepemimpinan Pendeta Herry Mangadil, beliau; “Mengucapkan terima kasih kepada Ketua MP GPdI Pendeta Dr Johnny Weol, MM., M.Th, Ketua MPR GPdI Pendeta Harry Gultom dan Pendeta Dr Elion Numberi, S.Th., M.Th selaku Sekretaris MP GPdI dan utusan MP untuk Musda di Malut 2022, yang dengan jernih dan akurat memimpin Musda sehingga mengasilkan MD GPdI Malut yang SAH. Kepada Pendeta AN CS terimalah keputusan bapa-bapa GPdI melalui rapat terbatas dan tunggu saja lima kedepan untuk berkonstetasi lagi, dan tolong ikuti semua aturan main di GPdI, taat kepada Tuhan, taat kepada Ketua Umum GPdI dan Ketua MPR GPdI, dan kalau tidak akan ada sank pendisiplinan dijatuhkan. Untuk semua Gembala-gembala/Pendeta-pendeta GPdI di Maluku Utara bahwa, masalah yang pernah ada itu sudah selesai dan mari kita melayani Tuhan dengan fokus kepada membawa jiwa-jiwa kepada Tuhan”, Ungkap Pendeta Herry Mangadil kepada Pantekosta Pos melalui komunikasi udara. (Chemuel Watulingas).